Hindari Gangguan Miopi pada Anak

Hindari gangguan miopi pada anak - Mata manusia sesungguhnya termasuk alat optik karena berfungsi sebagai alat bantu penglihatan. Dengan bantuan alat optik manusia dapat melihat dengan jelas.
Ilustrasi gambar (Matrapendidikan.id)

Mata memiliki lensa yang unik dan tidak dimiliki oleh lensa yang terbuat dari kaca. Lensa mata bersifat fleksibel, dapat menebal dan menipis tergantung pada pengaruh cahaya dan benda yang dilihat.

Meskipun demikian lensa mata sangat rentan terhadap gangguan sehingga berpengaruh pada penglihatan manusia.

Mengapa lensa mata kita mengalami gangguan?

Penyebabnya secara umum antara lain; menurunnya daya akomodasi atau fleksibelitas lensa mata, tidak meratanya bidang lengkung lensa mata, atau bisa juga karena pengapuran pada lapisan kornea mata. 

Salah satu gangguan pada lensa mata yang paling terkenal adalah miopi. Gangguan pada lensa mata miopi akan menyebabkan mata menjadi kabur atau kurang jelas melihat benda-benda yang agak jauh dari mata. Orang menyebutnya dengan istilah rabun jauh.
Baca : Gangguan pada Lensa Mata Manusia
Rabun jauh biasanya terjadi pada anak usia sekolah. Hal ini akibat kebiasaan-kebiasaan yang salah pada mereka. Menonton televisi atau membaca buku yang terlalu dekat dengan mata.

Ini adalah kebiasaan yang rawan menimbulkan gangguan mata miopi. Kebiasaan  ini akan menyebabkan lensa mata berakomodasi secara maksimum.

Usai membaca atau menonton televisi, mata anak terasa perih dan kadang-kadang berair. Ketika mereka melihat sesuatu yang jauh akan terasa pusing dan penglihatan agak kabur.

Jika diperhatikan dari samping, bola mata anak akan terlihat menonjol keluar. Ini ciri fisik yang utama gangguan miopi.

Jika sudah terlanjur mengalami gangguan penglihatan miopi maka segeralah periksakan mata anak ke dokter atau optisian.

Hal ini akan berpengaruh pada kegiatan belajar siswa di sekolah bahkan dapat menurunkan prestasi belajar anak. Untuk membantu penglihatan anak akan digunakan lensa negatif.
Selain dari itu, perhatikan dan sarankan kepada anak agar tidak membaca maupun menonton televisi terlalu dekat. Tindakan ini bukan berarti melarang anak untuk mengurangi kegiatan membaca buku.

Namun hanya untuk memperhatikan cara membaca buku dengan tepat agar tidak menderita gangguan miopi.***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel