Menarik Minat Siswa pada Pelajaran Tertentu
Mei 25, 2015
Menarik minat siswa pada pelajaran tertentu - Artkel
postingan ini diilhami oleh komentar pak Hendrik Sudirman pada salah satu
artikel tedahulu di bawah judul faktor berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Jika sudah diidentifikasi faktor-faktor
penentu prestasi belajar, bagaimana pula
solusi agar siswa berminat pada mata pelajaran tertentu.
Ilustrasi gambar (Matrapendidikan.id)
Saya sendiri sempat grogi menanggapi komentar beliau karena sepengetahuan saya beliau adalah guru dan pakar bahasa Inggris sekaligus admin blog Belajar Bahasa Inggris.
Blog yang sering saya jadikan referensi untuk belajar, khususnya tata bahasa dan kosa kata bahasa inggris.
Kita
meyakini kalau guru sudah banyak membaca,
mengetahui, bagaimana solusi agar siswa berminat terhadap mata pelajaran
tertentu.
Namun demikian kita juga sudah memaklumi, menerapkan seabrek teori
berupa solusi permasalahan dalam pembelajaran tidaklah semudah membalik telapak
tangan.
Yang
dihadapi guru adalah siswa dinamis yang hidup dan berkembang di tengah
perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin canggih.
Bisa saja, pengetahuan
siswa lebih dalam dibandingkan guru, dalam hal ilmu-ilmu tertentu. Bukankah
sumber informasi belajar sudah banyak bertebaran di sekitar siswa?
Idealnya,
setiap siswa harus meminati semua mata pelajaran yang ada di sekolah. Pada
jenjang pendidikan tertentu, mata pelajaran tersebut sudah diatur sedemikian
rupa untuk berbagai disiplin ilmu seperti yang tercantum dalam struktur kurikulum
pendidikan.
Akan
tetapi faktanya tidak seperti konsep ideal yang kita inginkan. Ada siswa yang
kurang atau bahkan tidak meminati mata pelajaran tertentu.
Alasannya cukup
beragam, seperti pelajarannya sukar dimengerti, banyak rumus, banyak
hitung-hitungan, banyak menghafal, dan banyak yang lainnya.
Bukan mustahil
penyebab kurangnya minat siswa pada mata pelajaran tertentu, berawal dari faktor
guru mata pelajaran yang mengampu mata
pelajaran tersebut.
Mata
pelajaran fisika dan bahasa Inggris adalah contoh mata pelajaran yang memiliki
kecendrungan untuk kurang disukai oleh siswa.
Fisika umumnya berisi konsep dan
materi banyak rumus, sering bersifat abstrak sehingga sering bikin pusing
kepala siswa.
Bahasa Inggris berisi materi grammar, vocabulary dan tenses yang
komplek dan susah untuk dihafal tanpa dipraktikkan.
Inilah diantara sekian
karakteristik dua mata pelajaran ini. Tentu masih banyak karakter lain yang
sudah diketahui oleh guru mata pelajaran bersangkutan.
Berangkat
dari fakta tersebut, solusi yang tepat dan jitu mungkin sulit untuk ditemukan.
Namun demikian ada beberapa catatan penting untuk selalu kita garisbawahi.
1.Guru seyogyanya selalu melakukan eksperimen
Menurut
hemat kita, tidak ada guru yang hebat dan pintar untuk memberikan solusi ataupun mencari solusi
terhadap persoalan pembelajaran, kecuali guru yang selalu berusaha dan
bereksperimen mengatasi problem belajar sesuai karakter mata pelajaran yang
diampunya.
Mengapa begitu? Meskipun guru telah mengajar, sesungguhnya saat
itulah guru sedang belajar.
2.Guru seyogyanya selalu memikat siswa
Pada
umumnya, jika siswa sudah tertarik dengan gurunya lambat laun siswa juga akan
tertarik kepada mata pelajaran yang menjadi bimbingannya.
Barangkali tidak ada
salahnya kalau kita meniru model seorang sales dalam mempromosikan barang
dagangannya.
Penampilannya, cara dan gaya bahasa dalam berbicara sungguh
memikat hati. Lama-lama dekat dengan sales perempuan, kita bakal tertarik
dengan salesnya, eh…dengan barang dagangannya.
Intinya,
kita perlu berusaha untuk berpenampilan menarik, agak humoris namun tegas dalam
mengambil tindakan di dalam kelas.
Anak-anak sekarang sepertinya tertarik pada
guru yang humoris, penuh variasi dalam mengajar.
Variasi disini boleh saja gaya
bicara dan bahasa, mimik dan ekspresi.
Tentunya yang tak kalah pentingnya
adalah, guru mampu meredam emosi saat menghadapi siswa yang berprilaku
menyimpang.
Justru siswa demikian merasa dihargai oleh guru dan berusaha untuk
tidak berbuat lagi.
3.Guru adalah seniman
Mengajar
adalah seni, maka kita katakan guru sebagai seorang seniman. Seyogyanya kita
berusaha menampilkan sesuatu yang indah dan menarik perhatian siswa.
Akting
guru di depan kelas sering membuat siswa antusias belajar meskipun yang
diajarkan itu mata pelajaran yang dianggap sukar.
4.Yang dimiliki guru saat mengajar adalah media
Apa
yang dipakai dan dimiliki guru saat mengajar sesungguhnya adalah media belajar.
Media penyampai
informasi kepada siswa. Mulai dari ujung
rambut sampai ujung sepatu guru.
Rambut, jam tangan, kaca mata, tas, seragam
dinas, dan lain sebagainya bisa dijadikan media.
Sekadar contoh kecil, rambut,
untuk pelajaran fisika bisa digunakan sebagai media listrik statis.
Dalam bahasa
Inggris, mungkin apa yang dimiliki guru tersebut sesuai untuk menambah kosa kata.
Otomatis siswa
akan belajar dan memperhatikan bagaimana rambut guru yang sedang mengajar atau
rambut teman yang laki-laki.
Barangkali
uraian di atas belumlah berarti untuk mendorong siswa berminat terhadap mata
pelajaran tertentu.
Namun demikian itu hanyalah sekadar upaya dan alternatif
yang kita lakukan sebagai guru.
Jika ada sahabat yang bersedia berbagi pengalaman
silahkan melalui kotak komentar di bawah ini. Terima kasih.***