Mengembangkan Budaya Menulis Sejak Dini
Desember 19, 2016
Mengembangkan budaya menulis sejak dini - Tak
dapat dipungkiri lagi, kegiatan menulis menjadi
sesuatu yang penting dalam kehidupan umat manusia. Hampir semua kegiatan
administrasi di lembaga pemerintah maupun swasta memerlukan aktivitas menulis
sebagai salah satu bentuk komunikasi antar personal.
Bagi
kebanyakan orang, menulis menjadi pekerjaan yang tidak sulit. Mereka terampil menulis karena sudah menjadi kebiasaan dalam aktivitas rutin sehari-hari.
Bahkan menulis menjadi sumber penghasilan utama maupun sampingan. Kenapa tidak?
Seorang wartawan atau
jurnalis media cetak menjadikan menulis sebagai sumber penghasilan. Artinya, dengan pekerjaan tersebut para jurnalis akan mendapat penghasilan.
Begitu
pula penulis atau pengarang buku. Bagaimana dengan blogger atau webmaster?
Bisa
jadi! Menulis melalui media blog sering mendatangkan penghasilan tambahan bagi seseorang. Siapa pun bisa mendapatkan penghasilan dengan kegiatan blog setelah menguasai seluk-beluk ngeblog dan mendapatkan uang secara online.
Baca : Paling Mudah Cari Uang di Blog?
Namun tak dapat dinafikan, bagi
sebagian orang lagi, menulis itu menjadi pekerjaan yang tidak mudah. Mengapa?
Menulis belum menjadi kebiasaan atau membudaya. Menulis itu menyangkut minat, kebiasaan dan keterampilan. Soal pengetahuan menulis? Sebenarnya, hampir semua orang
yang pernah mengenyam pendidikan di lembaga sekolah sudah memiliki pengetahuan
tentang menulis.
Bagaimana menulis menjadi kebiasaan?
Memiliki pengetahuan menulis saja belumlah cukup. Selain minat, kebiasaan dan keterampilan, kegiatan menulis juga berkaitan dengan seni.
Dalam menulis juga diperlukan seni tertentu yang diperoleh melalui latihan.
Nah,
kebiasaan menulis tidak datang dengan sendirinya. Supaya menjadi sebuah
kebiasaan atau budaya, kegiatan menulis harus didukung oleh situasi dan kondisi
yang memungkinkan seseorang untuk menulis. Selain itu, kebiasaan menulis harus
ditumbuhkan sejak dini.
Pengembangan
budaya menulis seiring dengan budaya membaca yang harus diupayakan sejak
dini di lingkungan keluarga.
Pada saat anak masih balita, sering meminta pensil
dan buku kakaknya yang sedang belajar. Atau mencorat-coret buku kakaknya.
Ini menunjukkan
adanya kemauan dan keinginan untuk meniru kebiasaan kakaknya yang sering ia
lihat menulis. Sebagai orang tua, perlu jeli melihat prilaku sang balita
sehingga perlu menyediakan alat tulis khusus.
Menyediakan
papan tulis kecil di rumah merupakan langkah positif untuk mengembangkan kemauan
anak untuk menulis. Anak didorong untuk menulis apa saja sesuai dengan fikiran
mereka.
Tentunya, sekali-kali tidak melakukan pelecehan terhadap tulisan anak.
Justru pemberian pujian akan menjadi semangat untuk anak melakukan menulis
sesuatu yang terpikir olehnya.
Pengembangan
budaya menulis sejak dini akan mengantarkan anak
menjadi orang yang gemar menulis sesuai hobi mereka. Kelak, ketika menjadi
mahasiswa mereka tak lagi sekadar mencontek materi untuk presentasi
perkuliahan.
Lebih penting lagi mereka tidak lagi kebingungan menulis skripsi. Memasuki
dunia kerja, mereka tak lagi kesulitan dengan aktivitas menulis. Semoga!***