Memotivasi Anak Belajar Dari Kesalahan
Oktober 25, 2013
Memotivasi anak belajar dari kesalahan - Manusia
tak pernah luput dari kesalahan! Manusia merupakan makhluk yang tidak sempurna.
Kalimat ini sudah familiar di pendengaran kita semua.
Siapa saja dapat melakukan kesalahan... dan itu adalah sesuatu hal yang wajar!
Namun akibat dari kesalahan yang dilakukan selalu merugikan. Jarang orang merasa beruntung setelah melakukan kesalahan.
Bagaimana jika kesalahan yang sama dilakukan berulang-ulang? Hal ini tidak wajar! Berarti tak pernah belajar dari kesalahan yang telah dilakukan.
Atau tidak peduli dengan kegagalan itu sendiri. Membiarkan diri terperosok pada lubang yang sama.
Namun akibat dari kesalahan yang dilakukan selalu merugikan. Jarang orang merasa beruntung setelah melakukan kesalahan.
Bagaimana jika kesalahan yang sama dilakukan berulang-ulang? Hal ini tidak wajar! Berarti tak pernah belajar dari kesalahan yang telah dilakukan.
Atau tidak peduli dengan kegagalan itu sendiri. Membiarkan diri terperosok pada lubang yang sama.
Disengaja
atau tidak, kesalahan yang dilakukan pasti menimbulkan kerugian pada diri individu.
Misalnya, akibat kesalahan telah terjadi bencana alam, kecelakaan, dan kegagalan.
Misalnya, akibat kesalahan telah terjadi bencana alam, kecelakaan, dan kegagalan.
Bagaimana supaya tidak terjadi lagi kesalahan?
Tentu saja, harus belajar dari kesalahan itu. Mengapa terjadi kesalahan dan apa tindakan selanjutnya agar tidak terjadi lagi?
Orangtua perlu memotivasi anak agar dapat belajar dari kesalahannya. Bahwa kesalahan
sekecil apapun dari sikap dan perilaku anak akan menerima resiko.
Tangan menjinjing, bahu memikul. Begitu kata pepatah.
Tangan menjinjing, bahu memikul. Begitu kata pepatah.
Bila
seorang anak memecahkan kaca jendela sekolah, maka resikonya adalah mengganti
benda yang dipecahkan. Bisa jadi anak diskor dari sekolah.
Begitu pula jika prestasi belajar anak menurun karena sering bolos. Orangtua tidak perlu memarahi apalagi memaki-maki anak.
Begitu pula jika prestasi belajar anak menurun karena sering bolos. Orangtua tidak perlu memarahi apalagi memaki-maki anak.
Sebaliknya
orangtua merangkul dan mengajak anak berdiskusi untuk menyelesaikan
permasalahan.
Kemudian membawa anak untuk menyadari bahwa perbuatan keliru dan salah pasti beresiko.
Memecahkan kaca milik orang lain, apa pun alasannya pasti akan mengganti milik orang tersebut. Jika sering bolos, pasti hasil belajar tidak bagus.
Kemudian membawa anak untuk menyadari bahwa perbuatan keliru dan salah pasti beresiko.
Memecahkan kaca milik orang lain, apa pun alasannya pasti akan mengganti milik orang tersebut. Jika sering bolos, pasti hasil belajar tidak bagus.
Untuk
masa yang akan datang, pikirkan terlebih dulu segala sikap dan tindakan yang
merugikan diri sendiri.
Pandai-pandailah mengendalikan diri, melatih kesabaran menghadapi sesuatu. Nah, prestasi belajar yang ambruk tak lain disebabkan karena bolos belajar.
Pandai-pandailah mengendalikan diri, melatih kesabaran menghadapi sesuatu. Nah, prestasi belajar yang ambruk tak lain disebabkan karena bolos belajar.
Cara
orangtua memotivasi anak belajar dari kesalahan seperti di atas cukup efektif untuk mendorong mereka belajar
dari kesalahan.
Jika mereka sudah berhasil mempelajari kesalahan dan sudah melakukan hal-hal positif, orang tua perlu melengkapinya dengan pujian dan penghargaan.***
Jika mereka sudah berhasil mempelajari kesalahan dan sudah melakukan hal-hal positif, orang tua perlu melengkapinya dengan pujian dan penghargaan.***