Konsekuensi Guru Profesional, Luar Biasa!
November 29, 2013
Konsekuensi
guru professional, luar biasa! – Artikel ini
merupakan kelanjutan artikel sebelumnya tentang guru. Bahasan dalam artikel kali ini masih dalam rangka Hari Guru Nasional dan
HUT PGRI ke 68.
Ilustrasi gambar (freepik.com)
Memang, sejak dulu kala harapan untuk mencerdaskan anak bangsa itu salah satunya ditumpangkan pada guru.
Pahlawan insan cendikia ini menjadi tulang punggung bangsa dalam meningkatkan sumberdaya manusia yang berkualitas.
Akan tetapi eksistensi guru masih menjadi fenomena menarik untuk dicermati.
Sorotan terhadap keberadaan profesi guru menjadi lebih intens terutama sejak adanya program sertifikasi yang diluncurkan tahun 2005 lalu.
Pembicaraan mengarah pada profesionalisme dan kesejahteraan guru sebagai salah satu dampak program sertifikasi.
Bagaimana wibawa guru? Sudah barang tentu,
kita akan kesulitan mengatakan bahwa wibawa guru melorot atau semakin naik.
Namun yang menjadi tolok ukur adalah bagaimana penghargaan orang lain terhadap
individu bersangkutan.
Ambil contoh kecil, jika guru sedang mengajar di ruang
kelas siswa selalu menunjukkan perilaku menyimpang dan mengganggu proses belajar. Apa artinya bagi kita?
Guru tidak berhasil menguasai kelas
dengan baik. Jika gagal menguasai kelas jangan diharapkan proses pembelajara
akan efektif dan efisien.
Penguasaan kelas adalah kunci utama dalam mencapai
proses dan hasil belajar yang optimal.
Ketidakmampuan guru menguasai kelas dengan baik akan berdampak pada wibawa guru di
mata siswa. Guru lebih banyak membuang waktu untuk marah dan menasehati siswa
ketimbang memberikan materi pelajaran.
Guru menganggap siswa bandel dan susah
diatur. Sebaliknya, siswa menganggap guru tidak pandai mengajar. Ironis,
memang.
Itu tidak boleh terjadi! Guru sudah
dibekali dengan berbagai metodik dan didaktik sehingga siap untuk melaksanakan
tugas sebagai guru profesional.
Program sertifikasi melegalisasikan kemampuan
profesional guru dalam melaksanakan tugas keguruan sehingga pemerintah berani
membayar gaji guru yang tidak sedikit, dua kali lipat dari gaji pokoknya.
Konsekuensi guru profesional ternyata
luar biasa. Tugas yang dihadapi guru bukan semakin ringan di tengah dinamika
ilmu pengetahuan dan teknologi.
Siswa belum tentu hormat begitu saja kepada guru yang berprediket
profesional, begitu pula orang tua siswa dan masyarakat sekitarnya.
Mereka
tidak melihat prediket profesional atau tidaknya seorang guru. Yang penting
bagi mereka adalah bagaimana strategi, metodik, pragmatik dan didaktik
menghadapi siswa dalam belajar sebagaimana ciri guru profesional.
Guru profesional ditandai dengan adanya
kreatitas dalam menciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien. Kreatif
menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif.
Namun semua itu akan terwujud
melalui hubungan sosial yang harmonis
dengan siswa, orang tua siswa dan masyarakat sekitarnya.
Sebelum meninggalkan halaman ini ada baiknya baca juga: Guru; Antara Individu dan Profesi