Pendekatan Efektif dalam Menangani Siswa Bermasalah

Pendekatan efektif dalam menangani siswa bermasalah – Siswa bermasalah di sekolah tidak selalu diartikan sebagai siswa yang menunjukkan sikap dan perilaku menyimpang. Masalah siswa mencakup semua aspek yang berkaitan dengan kemajuan belajar siswa. Baik proses belajar di sekolah dan di rumah maupun hasil belajar yang diraih siswa.

A.Masalah yang kerap muncul

Masalah siswa tidak akan pernah berhenti ditemui oleh guru di sekolah, terutama sekolah kategori reguler, bukan sekolah unggulan. Ini bukan berarti di sekolah tersebut tidak ada masalah siswa. Barangkali frekuensi masalahnya relatif lebih rendah.

Dari sekian banyak masalah siswa, ada dua pokok masalah yang sering terjadi pada siswa di suatu sekolah:

1.Masalah hasil belajar siswa
Seorang siswa dinilai telah bersikap dan perilaku baik. Namun menunjukkan hasil belajar menurun dari waktu ke waktu. Ternyata proses belajar siswa tersebut bermasalah. Misalnya , sulit memusatkan perhatian atau kurang fokus belajar, selalu murung dalam belajar dan lain sebagainya.

2.Masalah disiplin belajar
Masalah yang sering muncul adalah pelanggaran disiplin belajar oleh siswa. Siswa sering terlambat datang atau masuk kelas, selalu murung dalam belajar, suka berkelahi, bolos belajar, melawan pada guru, mengganggu teman dalam belajar, termasuk siswa bermasalah karena perilaku menyimpang.

B.Penangan masalah siswa

Menangani siswa bermasalah di sekolah menurut pengalaman emperis memang tidak mudah. Tidak semudah membalik telapak tangan. Kenapa? Jika keliru menangani masalah siswa, bisa jadi bumerang bagi guru yang bersangkutan. Guru akan terkena sasaran ketidakpuasan siswa maupun orang tuanya.

Mungkin sudah banyak teori atau pendekatan yang sudah dibaca oleh guru sebagai referensi untuk mengatasi masalah siswa di sekolah. Namun itu hanyalah sekadar panduan dasar. Sebab, karakter masalah siswa di suatu sekoalh berbeda dengan sekolah lainnya. 

Sehingga penyelesaian masalah siswa tidak selalu sesuai dengan hanya berpedoman kepada referensi yang ada..Justru pengalaman emperis, pendekatan dan pemahaman atas karakter siswa bermasalah tersebut akan mengantarkan guru pada kesuksesannya dalam menangani masalah siswa.

C.Pendekatan persuasif dan kekeluargaan

Sering guru mengambil tindakan tanpa memperhitungkan situasi dan kondisi siswa bermasalah. Misalnya, guru menangani masalah siswa hanya berdasarkan atas hukum (aturan dan tata tertib sekolah) tanpa mempertimbangkan aspek lain, misalnya latar belakang pribadi siswa.

Kadang-kadang penanganan seperti itu belum mumpuni untuk mengatasi masalah siswa. Justru penanganan siswa bermasalah untuk saat ini, mungkin lebih efektif dengan pendekatan persuasif dan kekeluargaan. 

Guru dalam menangani masalah siswa perlu berlaku simpati dan empati. Sang guru dapat membawakan diri dalam posisi siswa bermasalah, sehingga dengan mudah dapat mencari dan menemukan akar permasalahan. Dari sinilah guru dapat menangani dan mengatasi siswa bermasalah secara berangsur-angsur.

Tentu saja, guru harus melibatkan orangtua siswa dalam menangani masalah yang dihadapi siswa. Namun bukan berarti setiap ada masalah selalu memanggil orangtua siswa. Cara ini bisa jadi akan membuat siswa merasa diadili bersama orangtuanya.

Guru dapat berkomunikasi melalui fasilitas telepon seluler (ponsel) untuk menangani masalah siswa. Atau boleh jadi sekali-sekali guru datang ke rumah siswa jika perlu. Pendekatan seperti ini akan menjadikan siswa merasa tidak diadili melainkan merasa telah dibimbing ke jalan yang lebih baik. 

Penanganan siswa bermasalah di sekolah akan lebih efektif dengan pendekatan persuasif dan penuh kekeluargaan. Kuncinya adalah komunikasi yang baik antara guru dengan siswa, guru dengan orangtua siswa atau sebaliknya.***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel