Pentingnya Mengembangkan Sikap Mandiri pada Anak
Maret 11, 2017
Pentingnya mengembangkan sikap mandiri pada anak - Anak
hari ini merupakan calon pemimpin bangsa di masa datang. Kelak mereka akan jadi
generasi penerus, membangun negeri sesuai dengan fungsi dan kedudukannya. Jika prinsip
hari esok lebih baik dari hari sekarang, maka pemimpin dan masyarakat Indonesia
untuk masa datang harus lebih baik pula.
Kalimat tersebut mungkin saja sudah basi. Namun diyakini masa depan cerah generasi berikutnya tidak akan datang dengan sendirinya. Harus ada upaya dan tindakan yang dilakukan oleh orang dewasa hari ini.
Pihak keluarga, sekolah dan lingkungan masyarakat hari ini merupakan orang dewasa yang bertanggung jawab terhadap masa depan anak bangsa sekian tahun yang akan datang.
Orangtua menjadi basis utama dalam membangun dan mengembangkan sikap dan karakter
penting pada anak. Salah satu sikap dan karakter yang perlu mendapat penekanan dalam
hal ini adalah kemandirian. Orang tua perlu memiliki sejumlah pengetahuan
tentang bagaimana menanamkan sikap mandiri pada anak.
Kemandirian di lingkungan keluarga dimulai
dengan menanamkan kebiasaan-kebiasaan kecil yang dilakukan oleh anak. Misalnya,
mencuci pakaian sendiri, membersihkan kamar tidur, menyapu pekarangan rumah dan
masih banyak yang lainnya.
Anak akan terdorong melakukan itu apabila mendapat
motivasi berupa pujian dan penghargaan. Dengan demikian ia akan melakukannya
secara mandiri tanpa harus disuruh terlebih dulu. Ini contoh kecil saja.
Lembaga pendidikan sekolah semestinya ikut
aktif mengembangkan sikap kemandirian pada siswa. Strategi dan metode
pembelajaran diyakini mempunyai kontribusi luar biasa terhadap kemandirian siswa. Mereka tidak hanya “diancam” dengan nilai jelek atau tidak tuntas.
Sebaliknya, siswa lebih baik didorong untuk mandiri dalam belajar tanpa harus
banyak membebaninya dengan pekerjaan rumah. Proses memperoleh nilai harus lebih
penting dikemukakan ketimbang hasil belajarnya. Toh, pada gilirannya dengan
proses belajar yang bagus akan menghantarkan siswa kepada hasil optimal.
Peranan lingkungan siswa tidak kalah penting
dalam mengembangkan kemandirian siswa. Media informasi elektronika, cetak dan
jaringan ikut membangun kemandirian anak dalam hidup. Jika mereka sering
disuguhkan dengan tayangan-tayangan cengeng, bukan mustahil pikiran mereka ikut
terpengaruh cengeng. Bagaimana menurut sobat?***