Penilaian Proses dan Hasil Belajar Siswa
Desember 12, 2013
Penilaian proses dan hasil belajar siswa - Hasil
baik biasanya akan dicapai dengan proses yang baik pula. Asumsi ini juga
dipakai dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Proses
belajar siswa berkualitas akan mendatangkan hasil belajar yang optimal. Artikel
ini melanjutkan materi kegiatan penilaian dalam pembelajaran.
Penilaian terhadap proses sering terabaikan mengingat keterbatasan waktu alokasi pembelajaran. Guru lebih cenderung memusatkan perhatian pada penilaian hasil.
Indikasinya antara lain seringnya guru memberikan ulangan harian, pemberian tugas tanpa batas, dan lain sebagainya.
Mengapa siswa belajar hanya kalau ada ulangan saja? Kembali ke persoalan semula, guru lebih cenderung mengedepankan hasil ketimbang proses. Bagi siswa, yang penting mencapai ketuntasan belajar. Jika belum tuntas, adakan remedial sampai siswa mengalami belajar tuntas.
Sudah
diketahui bahwa kegiatan evaluasi pembelajaran bersifat kompleks . Ada banyak
hal yang hendak diukur dan dinilai. Aspek kognitif (intelektual), kognitif
(sikap dan tingkah laku) serta psikomotorik (keterampilan dan kecakapan hidup)
pada individu siswa.
Tidak
itu saja, penilaian terhadap proses maupun hasil belajar dapat dijadikan
sebagai indikator keberhasilan guru. Proses bagus, hasil memuaskan, pertanda
strategi dan metode yang dipakai sudah tepat.
Penilaian
terhadap proses belajar siswa dilakukan dengan menggunakan instrumen tertentu. Contoh,
instrument penilaian unjuk kerja akan menunjukkan kemampuan dan pengalaman
siswa dalam melaksanakan suatu eksperimen/demonstrasi.
Tentu
saja, perlu adanya keseimbangan antara penilaian proses dan hasil belajar siswa.
Dengan demikian kegiatan penilaian yang dilakukan dalam pembelajaran akan
berdaya dan berhasil guna. Terima kasih.***