4 Pilar Pendidikan Abad 21
Desember 19, 2013
4 Pilar pendidikan abad 21 - Sekitar 17 tahun
silam, komisi pendidikan abad 21 UNESCO telah merekomendasikan pendidikan yang
berkelanjutan dalam menyambut abad baru ke 21. Rekomendasi badan dunia PBB
tersebut menarik untuk dicermati mengingat sampai saat ini prosesi pendidikan
masih berlangsung.
Ilustrasi gambar (Istimewa)
Pendidikan berkelanjutan bagi manusia bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan itu berlangsung seumur hidup (long life education). Dari ayunan sampai ke liang lahat.
Hal ini mengisyaratkan bahwa: (a) manusia tidak pernah berhenti belajar memperbaiki kualitas diri, (b) belajar tidak tergantung pada usia.
Belajar dapat dilakukan di lembaga formal maupun non formal. Di luar lembaga, orang dapat belajar mandiri. Apakah itu dengan membaca buku,surfing di media internet, menonton televisi, dan lain sebagainya.
Ada
4 pilar penyangga pendidikan berkelanjutan
yang direkomendasikan oleh komisi pendidikan abad 21, yakni:
1.Belajar untuk mengetahui (learn to know)
Aktifitas
belajar merupakan kegiatan untuk mencari dan mengetahui sesuatu bermanfaat bagi
individu.
Berarti belajar itu mencakup seluruh aktivitas dalam rangka mencari dan menggali ilmu pengetahuan guna memperluas
wawasan pemikiran.
Pilar ini bertolak pada pemberdayaan aspek intelektual
(kognitif).
2.Belajar untuk mengerjakan (learn to do)
Untuk
dapat mengerjakan sesuatu dengan baik, orang harus memiliki keterampilan dan
kecakapan dalam hidup.
Ilmu pengetahuan tidak selalu bersifat teoritis namun
ada pula yang memerlukan keterampilan untuk menerapkannya.
Kuncinya adalah
orang selalu berusaha untuk berlatih melakukan sesuatu agar mahir dan terampil.
3.Belajar untuk menjadi diri sendiri (learning to be)
Pilar
ini mendorong manusia untuk belajar mengembangkan diri. Pendidikan yang dijalani
harus mampu memperkukuh jati diri individu sebagai umat beragama, berbangsa dan
bernegara. Dapat menumbuhkan karakter yang baik pada individu.
4.Belajar untuk hidup bermasyarakat (learn together)
Manusia
adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lainnya. Prinsip kerja
sama dan gotong royong menjadi satu aset berharga untuk mengembangkan diri
menjadi pribadi yang mempunyai rasa sosial yang tinggi.
Disinilah pentingnya
pendidikan berwawasan sosial dan lingkungan.***