Guru Itu Seniman Pembelajaran (?)
Januari 08, 2014
Guru itu seniman pembelajaran - Setujukah sobat kalau admin katakan kalau
guru itu seorang seniman? Admin memang kurang memahami karakter seorang
seniman. Namun secara kelaziman, seorang seniman selalu berusaha menghasilkan
karya-karya terbaik untuk pemirsanya. Merancang, sesuatu sebaik mungkin supaya
hasilnya memuaskan.
Begitu pula seorang guru, berusaha sebaik mungkin untuk menciptakan suatu pembelajaran agar dapat menarik minat muridnya untuk belajar. Kegiatan itu dimulai dari merancang pembelajaran atau disain pembelajaran. Melaksanakan hasil rancangan dan berakhir pada kegiatan penilaian.
Yang dirancang guru adalah tujuan yang hendak dicapai, materi pelajaran, strategi dan metode pembelajaran. Kemudian merumuskan bagaimana bentuk penilaian terhadap kegiatan pembelajaran. Itu semua adalah rancangan administratif
Tidak cukup sampai disana. Rancangan
itu belum berarti apa-apa tanpa didukung faktor non teknis lainnya. Yang admin
maksud adalah penampilan guru ketika berada di depan siswa dalam melaksanakan
semua rancangan yang telah didisain. Guru bukanlah sebagai robot pintar ketika
berada di depan kelas.
Bagaimanapun, ketika guru mulai
berdiri di depan kelas maka ketika itu pula sekian pasang mata mengamati dan
memperhatikan performa guru. Mulai dari puncak kepala sampai sepatu.
Jika ada
yang janggal dengan penampilan guru maka menurunlah perhatian siswa untuk
mengikuti pelajaran dengan ikhlas. Berikut ini adalah beberapa poin penentu
penampilan guru di depan kelas:
1.Nada dan intonasi suara
Kita dapat bayangkan jika suara guru
terlalu lembut ketika menerangkan pelajaran. Suaranya sayup-sayup sampai ke
bagian belakang ruang kelas. Jika kapasitas murid sangat padat, suasana belajar
cenderung tidak kondusif.
Selain itu intonasi suara juga
berpengaruh. Intonasi suara monoton, akan membuat siswa gerah. Jadi, seni pada intonasi
dan nada suara akan berpengaruh terhadap
pembelajaran.
2.Cara dan gaya guru berbicara
Ini menjadi faktor penting dalam
melaksanakan pembelajaran. Apakah cara guru berbicara terkesan ketus atau
bersahabat. Apakah gaya guru berbicara tergambar sikap otoritas dan berkuasa
atau demokratis dan toleransi.
3.Antusiasme guru saat mengajar
Dapat juga dibayangkan bagaimana
kalau wajah guru terlihat muram, lesu tidak bersemangat. Atau terkesan angker
dan menakutkan. Sebaliknya, antusiasme guru akan terlihat dari air muka yang
cerah, ceria dan penuh semangat.
4.Rasa humoris yang tinggi
Umumnya siswa suka pada guru yang
punya sense of humour. Pembelajaran akan berjalan dalam suasana menggairahkan
meskipun kadang-kadang materi pelajaran terasa agak sulit. Disinilah seninya para guru menciptakan suasana humoris di tengah pembelajaran.
Jika demikian, maka guru patut
disebut sebagai seniman pembelajaran. Bagaimana menurut Sobat?***