Jadi Guru Itu Menyenangkan

Jadi guru itu menyenangkan - Kesempatan kali ini saya akan berbagi cerita, atau lebih tepatnya disebut curhat kepada sobat tercinta. Mudah-mudahan Sobat tidak akan merasa bosan berkunjung dan membaca curahan hati ini.

Guru juga manusia. Ungkapan ini mulai popular di kalangan guru. Selama ini orang menganggap guru itu, serba tahu!

Bisa menjadikan orang jadi pintar. Orang jadi insinyur, dokter, pilot  karena jasa para guru. 

Namun dibalik semua itu, masih tersimpan banyak kekurangan dan kelemahan pada diri guru, termasuk saya sendiri.

Sudah 25 tahun menjadi guru, mulai dari jadi guru honorer sampai jadi guru PNS sekarang ini. Mungkin terbilang lama juga ya?

Namun ternyata, pengalaman mengajar selama itu belumlah cukup untuk menjadi seorang guru profesional.  

Belum apa-apanya sebagai guru. (Sampai sekarang saya belum bersedia menyandang predikat guru profesional…hehehe).

Masih kurang ilmu pengetahuan dalam mengajar, membimbing dan mendidik siswa.

Selain menjadi guru, untuk menjadi pemimpin kecil-kecilan sudah pernah pula saya jalani.

Pernah menjadi orang nomor dua di level sekolah, namun itu diakhiri dengan pengunduran diri.

Saya tidak sanggup bekerja sama dengan orang nomor satu di sekolah. 

Akhirnya saya memilih untuk jadi guru biasa. Dengan pikiran segar dan gembira menghadapi anak murid yang kadang-kadang nakal. Mengapa mereka nakal? 

Anak seusia mereka butuh perhatian dan kasih sayang, termasuk dari guru. Untuk itu, guru perlu perhatian serius untuk menjawab kebutuhan mereka.

Menjadi guru itu memang menyenangkan. Mengapa tidak?

Guru berhadapan dengan manusia yang menuju dewasa, dengan berbagai tingkah polah yang kadang-kadang menyebalkan.

Namun disanalah seni menjadi guru. 

Keberhasilan mengubah sikap dan tingkah laku siswa, dari yang kurang baik menjadi lebih baik mendatangkan kepuasan tersendiri. 

Mereka senang belajar dengan kita, itu suatu kebanggaan bagi guru. Guru tidak marah melulu dalam kelas, itu suatu prestasi tak ternilai bagi guru.

Guru tampil segar dan bergairah selalu di dalam kelas. Itu rahmat yang patut disyukuri.

Seandainya guru itu pensiun sampai batas umur 60 tahun, maka saya ingin pensiun sampai umur 65 tahun.

Karena memang jadi seorang guru itu sangat menyenangkan, meskipun gaji pas-pasan, meskipun belum berpredikat guru profesional. 

Lho? Jadi blogger itu juga menggembirakan koq, meskipun payoutnya sekali setahun…***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel