Jadi Guru Itu Menyenangkan
Februari 27, 2014
Jadi guru itu menyenangkan - Kesempatan kali ini saya akan berbagi cerita, atau lebih tepatnya disebut curhat kepada sobat
tercinta. Mudah-mudahan Sobat tidak akan merasa bosan berkunjung dan membaca
curahan hati ini.
Guru juga manusia. Ungkapan ini mulai popular di kalangan guru. Selama ini orang menganggap guru itu, serba tahu!
Bisa menjadikan orang jadi pintar. Orang jadi insinyur, dokter, pilot karena jasa para guru.
Namun dibalik semua itu, masih tersimpan banyak kekurangan dan kelemahan pada diri guru, termasuk saya sendiri.
Sudah 25 tahun
menjadi guru, mulai dari jadi guru honorer sampai jadi guru PNS sekarang ini. Mungkin terbilang
lama juga ya?
Namun ternyata, pengalaman mengajar selama itu belumlah cukup untuk
menjadi seorang guru profesional.
Belum apa-apanya sebagai guru. (Sampai sekarang saya belum bersedia
menyandang predikat guru profesional…hehehe).
Masih kurang ilmu pengetahuan
dalam mengajar, membimbing dan mendidik siswa.
Selain menjadi guru, untuk menjadi
pemimpin kecil-kecilan sudah pernah pula saya jalani.
Pernah menjadi orang nomor
dua di level sekolah, namun itu diakhiri dengan pengunduran diri.
Saya tidak
sanggup bekerja sama dengan orang nomor satu di sekolah.
Akhirnya saya memilih
untuk jadi guru biasa. Dengan pikiran segar dan gembira menghadapi anak murid
yang kadang-kadang nakal. Mengapa mereka nakal?
Anak seusia mereka butuh
perhatian dan kasih sayang, termasuk dari guru. Untuk itu, guru perlu perhatian
serius untuk menjawab kebutuhan mereka.
Menjadi guru itu
memang menyenangkan. Mengapa tidak?
Guru berhadapan dengan manusia yang menuju dewasa,
dengan berbagai tingkah polah yang kadang-kadang menyebalkan.
Namun disanalah
seni menjadi guru.
Keberhasilan mengubah sikap dan tingkah laku siswa, dari
yang kurang baik menjadi lebih baik mendatangkan kepuasan tersendiri.
Mereka
senang belajar dengan kita, itu suatu kebanggaan bagi guru. Guru tidak marah
melulu dalam kelas, itu suatu prestasi tak ternilai bagi guru.
Guru tampil segar dan bergairah selalu di dalam kelas. Itu rahmat yang patut disyukuri.
Seandainya guru itu pensiun sampai
batas umur 60 tahun, maka saya ingin pensiun sampai umur 65 tahun.
Karena memang jadi seorang guru itu sangat menyenangkan, meskipun gaji pas-pasan, meskipun belum berpredikat guru profesional.
Lho? Jadi blogger itu juga
menggembirakan koq, meskipun payoutnya
sekali setahun…***