Mengapa Memberi Hukuman kepada Siswa?
Februari 13, 2014
Mengapa memberi hukuman kepada siswa? - Pemberian hukuman kepada siswa dalam
proses pendidikan seyogyanya dikurangi. Hal ini bertujuan untuk menghindari kesan
bahwa sekolah adalah sebuah untuk pengadilan siswa yang bersalah dan melanggar aturan
dan tata tertib belajar.
Sebaliknya di lembaga pendidikan perlu dikembangkan penguatan positif seperti pemberian penghargaan. Dalam praktiknya sehari-hari, memberi hukuman kepada siswa tidak dapat dihindari.
Peraturan dan tata tertib yang sudah dibuat sekolah akan berhadapan dengan pelanggaran oleh siswa. Bahkan di kalangan sebagian siswa sudah berkembang pameo: peraturan untuk dilanggar!
Dalam
ranah yang lebih spesifik, proses belajar dan mengajar juga memiliki aturan dan
prosedur. Budaya mentaati peraturan
sebenarnya sudah dimulai dalam pembelajaran di kelas.
Pembelajaran di ruang
kelas memiliki prosedur dan aturan khusus untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Aturan tersebut harus dipatuhi tidak hanya oleh siswa, guru pun harus mengikuti
aturan tersebut.
Mentaati
peraturan belajar bertujuan agar tujuan pembelajaran
dapat dicapai secara optimal. Mungkin sobat dapat membayangkan, bagaimana
seandainya suatu kelas banyak terjadi pelanggaran terhadap aturan dan disiplin
dalam belajar.
Sedangkan alokasi waktu pembelajaran sangat terbatas. Sudah
dapat dipastikan tujuan pembelajaran tidak akan tercapai. Guru lebih banyak
mengelola pelanggaran aturan dan disiplin belajar ketimbang membahas materi
pelajaran.
Sebenarnya,
frekuensi pelanggaran peraturan belajar oleh siswa sangat tergantung pada pengelolaan kelas oleh guru. Pengelolaan
pembelajaran yang kurang baik memicu timbulnya perilaku menyimpang yang
dilakukan oleh siswa.
Pemberian
hukuman terhadap siswa yang melanggar aturan belajar, memang harus dilakukan
oleh guru. Guru yang baik bukanlah guru yang memperbolehkan atau membiarkan
siswa melakukan prilaku menyimpang selama belajar.
Bagi guru professional, pemberian
hukuman atau sanksi ini bertujuan menimbulkan efek jera kepada siswa.
Namun
demikian, pemberian hukuman kepada siswa yang melanggar aturan belajar
hendaknya bersifat mendidik. Dapat memberikan motivasi kepada siswa untuk
memperbaiki dirinya.
Hal ini perlu dilandasi rasa sayang dan cinta, bukan rasa
benci atau dendam kepada murid. Diberikan pada waktu dan tempat yang sesuai
tepat. Hukuman yang mendidik akan dapat diterima siswa dengan baik.
Siswa tidak
akan menaruh rasa dendam kepada guru karena mereka sadar bahwa hukuman yang
diterimanya untuk memperbaiki dirinya yang salah.***