Kurikulum Itu Ibarat Sebuah Kendaraan
Desember 11, 2016
Kurikulum itu ibarat sebuah kendaraan - Strategi pendidikan yang dikembangkan di Indonesia bertujuan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan. Hal ini melibatkan berbagai komponen dari
tingkat pusat sampai ke tingkat sekolah. Masing-masing komponen harus bekerja
sama secara sinergis untuk mencapai tujuan dimaksud.
Strategi pelaksanaan pendidikan di sekolah melibatkan 3 variabel utama yaitu: kurikulum, guru dan pembelajaran.
Akan tetapi kedudukan guru menjadi variabel sentral dari variabel lainnya. Guru akan mentransformasikan nilai-nilai yang ada pada kurikulum kepada siswa melalui pembelajaran.
Baca : 3 Variabel Utama Proses pendidikan di Lembaga Sekolah
Kurikulum itu ibarat sebuah kendaraan, guru adalah sopir dari kendaran tersebut. Pembelajaran ibarat jalan yang akan ditempuh. Sopir mempunyai tujuan hendak dicapai.
Oleh sebab itu seorang supir harus menguasai keadaan kendaraannya dengan baik.
Mengetahui penumpangnya
masing-masing yang ada di atas kendaraannya.
Yang lebih penting adalah
mengetahui persis jalan yang akan ditempuh agar tercapai tujuan dengan efektif
dan efisien.
Kurikulum itu sesungguhnya hanyalah
seperangkat benda mati. Program belajar bagi siswa yang disusun secara
sistematis untuk mencapai tujuan pendidikan. Itu sebabnya dikatakan bahwa
kurikulum sebagai jembatan mutu pendidikan.
Baca juga : Kurikulum Pendidikan di Sekolah
Namun buku kurikulum
berupa benda mati tersebut mempunyai potensi luar biasa untuk dapat
digerakkan. Dapat mengubah pribadi dan pengetahuan siswa.
Guru itu ibarat sopir
kendaraan. Guru harus menguasai kurikulum dengan baik, menterjemahkan
nilai-nilai yang ada di dalam kurikulum serta mentransformasikannya kepada
siswa melalui pembelajaran.
Melalui kepiawaian guru mengelola kurikulum
diharapkan dapat memberi pengaruh besar terhadap siswa melalui pembelajaran
yang dilaksanakannya.
Guru sebagai pelaksana
kurikulum di lapangan harus dapat membaca, memahami dan menterjemahkan isi
kurikulum dengan baik ke dalam sebuah pembelajaran.
Kemampuan guru mendisain
kurikulum pembelajaran berdampak luar biasa terhadap tujuan yang hendak dicapai
yaitu mengubah sikap dan tingkah laku siswa, intelektual dan keterampilan
siswa.
Pembelajaran itu ibarat
lintasan jalan raya yang harus dilalui. Jika kurikulum sudah disusun dengan
bagus dan rapi, guru sudah siap mengoperasikannya, maka guru harus
mempraktikkannya melalui proses belajar dan mengajar.
Kemampuan guru mendisain kurikulum sangat menentukan
ketercapaian tujuan pembelajaran. Tidak akan berarti kurikulum dan keberadaan
seorang guru tanpa melalui proses pembelajaran.
Simak juga : Guru itu Disainer Pembelajaran
Itulah pembahasan tentang perumpamaan sebuah kurikulum pendidikan dalam pembelajaran yang berlangsung di ruang kelas.***