Mengapa Sulit Mengelola Kelas (?)
April 20, 2014
Mengapa sulit mengelola kelas? – Artikel ini merupakan kelanjutan pembahasan sebelumnya tentang pentingnya pengelolaan kelas oleh guru. Dalam
praktiknya, pengelolaan kelas dalam melaksanakan pembelajaran, diyakini tidak
semudah membalik telapak tangan.
Terutama sekali bagi calon guru yang sedang praktik lapangan atau guru yang baru terjun ke lembaga sekolah.
Akan tetapi bukan mustahil guru yang sudah puluhan tahun mengajar masih mengalami kendala dalam mengelola kelas.
Pembelajaran berlangsung sering gaduh. Siswa berbuat sekehendak hatinya di ruang kelas. Namun sangat disayangkan, sebagian guru masih tertutup dan malu mengakui hal ini.
Mungkin karena merasa kredibilitas sebagai guru senior akan menurun.
Sebenarnya,
kendala guru dalam mengelola kelas itu tetap ada karena yang dihadapi guru
bukanlah benda mati melainkan individu yang baru berkembang dan bersifat
dinamis.
Berikut ini penyebab utama sulitnya mengelola kelas:
1.Kurang menguasai materi pelajaran
Proses
belajar yang tersendat-sendat menjadi indikator utama kurangnya penguasaan guru terhadap materi yang akan
diajarkan.
Hal ini dapat merusak konsentrasi dan kesiapan siswa menerima pelajaran.
Bahkan, siswa akan terpancing untuk melakukan perbuatan iseng yang mengganggu
proses belajar.
Indikator
lainnya adalah guru melakukan kesalahan yang berulang-ulang dalam menyampaikan
materi pelajaran.
Hal ini akan berdampak buruk terhadap kepercayaan siswa atas
kebenaran materi pelajaran yang disampaikan guru.
Bahkan bisa berakibat
menurunnya rasa hormat siswa kepada gurunya.
2.Strategi dan metode yang kurang tepat
Kendala
lain yang masih berasal dari guru, dan menjadi kendala dalam mengelola
pembelajaran adalah strategi dan metode mengajar yang digunakan kurang tepat.
Dalam hal ini, diartikan bahwa strategi dan metode yang digunakan guru tidak
sesuai dengan materi pelajaran atau kondisi siswa.
Akibatnya, pengelolaan kelas
dalam pembelajaran akan terganggu. Perilaku siswa yang menyimpang sangat mudah berawal dari strategi dan
metode mengajar yang kurang tepat.
Siswa merasa pembelajaran yang sedang berlangsung
tidak ada manfaatnya karena tidak bisa diterima dengan baik.
3.Kapasitas kelas yang melebihi
Kita
dapat bayangkan, mengelola orang dewasa dalam satu ruangan dengan kapasitas
padat sudah bukan main sulitnya.
Apalagi yang dihadapi siswa yang memiliki
kelakuan dan tabiat yang heterogen.Jika melebihi kapasitas ini, niscaya akan
mengganggu pengelolaan kelas.
Persoalan-persoalan akan banyak muncul apabila
suatu kelas diisi oleh banyak siswa.
4.Hubungan komunikasi yang tidak harmonis
Kendala
yang tak dapat dianggap sepele adalah hubungan komunikasi yang kurang harmonis
antara guru dan siswa.
Hubungan yang kurang harmonis dapat memicu terkendalanya
pengelolaan kelas oleh seorang guru.
Jika seorang guru menganggap sepi
kehadiran satu atau dua orang siswa dalam kelas, akan berdampak buruk terhadap
keamanan kelas.
Siswa yang dianggap sepi
kehadirannya oleh guru akan memancing terhambatnya kelancaran pembelajaran.
Mudah-mudahan
jika ada kesempatan akan diketengahkan bagaimana mengelola kelas yang efektif
dan efisien.***