Menulis Itu Gampang Susah
April 08, 2014
Menulis itu gampang susah - Menulis itu gampang! Ya, tentu saja bagi orang yang sudah terlatih dan
berprofesi sebagai penulis. Apalagi kegiatan menulis sudah menjadi penghasilan
tambahan bahkan penghasilan utama.
Bagi yang belum terlatih dan terampil menulis, tentu saja tidak demikian halnya. Menulis itu susah! Menulis menjadi pekerjaan yang cukup rumit, apalagi yang namanya menulis yang baik dan berkualitas serta bermanfat bagi orang lain.
Jadi, menulis itu bisa dikatakan gampang, bisa pula dikatakan
susah.
Secara harfiah memang, menulis itu
gampang. Mengapa? Selagi tidak buta huruf, setiap orang pasti pernah menulis.
Menuliskan sesuatu untuk dibaca dan dipahami oleh orang lain. Misalnya, menulis
sepucuk surat.
Mengarang sebait puisi curahan hati pada kertas tulis. Ini
sebenarnya menjadi modal awal untuk menulis sesuatu yang lebih luas, misalnya
artikel.
Masih ingatkah sobat bagaimana
pengalaman menulis surat, puisi atau bahkan artikel? Ya, bias diperkirakan
bahwa pertama kali akan kesulitan memilih kata atau kalimat untuk dituliskan.
Padahal segudang ide atau gagasan sudah bersarang di fikiran. Menuangkannya
menjadi bahasa tulis yang rumit.
Setelah terus menulis, giat berlatih,
kegiatan menulis mulai terasa ringan. Tinggal bagaimana memperhalusnya menjadi
sebuah artikel yang enak dibaca. Nah, inilah masalahnya.
Sampai sekarang admin
masih berusaha belajar membuat tulisan yang enak dibaca. Susah banget!
Berangkat dari uraian di atas, mungkin
kita sepakat bahwa budaya lisan mesti diupayakan mengubahnya menjadi budaya
tulisan. Budaya menulis perlu
ditumbuhkembangkan sejak dini. Di lingkungan keluarga maupun lingkungan
sekolah.
Budaya ini sejalan dengan budaya membaca.
Kebiasaan membaca seseorang akan menentukan pengalaman batin sekaligus
merangsang keinginan untuk ikut menulis.
So, mari kita sama-sama belajar… dan
berlatih menulis, mengasah keterampilan menulis. Hal ini tidak pandang bulu:
anak sekolah, mahasiswa, guru, pegawai, blogger dan siapapun.
Yang muda sebagai
mana kebanyakan blogger. Yang tua, seperti Uda Awak…Belum terlambat untuk
belajar dan mengasah keterampilan menulis…***