Metode Ceramah dalam Pembelajaran
April 30, 2014
Metode ceramah dalam pembelajaran - Pembelajaran merupakan serangkaian proses belajar dan mengajar yang berlangsung
dalam waktu dan ruang yang sama.
Kedua rangkaian proses ini bersifat dinamis yang ditandai dengan interaksi (hubungan timbal-balik) antara guru dengan siswa, siswa dengan temannya, dan siswa dengan sumber belajar.
Dinamisasi pembelajaran akan menyebabkan terjadinya aktivitas fisik dan psikis.
Aktivitas fisik meliputi gerak otot dan tulang, mata, telinga dan alat bicara. Sedangkan aktivitas psikis meliputi otak dan pemikiran.
Semua aktivitas ini akan menguras energi kimia tubuh guru dan siswa. Itu sebabnya, guru maupun siswa perlu memiliki stamina dan kondisi tubuh yang prima untuk melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar di ruang kelas.
Metode ceramah
yang sering diterapkan guru, termasuk admin sendiri, sangat praktis namun akan
menguras banyak energi tubuh seorang guru. Sebab frekuensi aktivitas fisik dan psikis guru lebih tinggi.
Guru yang memiliki jumlah jam mengajar
banyak akan sering mengalami keletihan dan menurunnya gairah mengajar. Belum
lagi menghadapi tingkah laku siswa yang beraneka ragam.
Jika tidak memiliki
kesabaran yang luar biasa, waktu belajar akan tersita untuk memarahi atau
menasehati siswa melulu.
Di pihak siswa, metode ceramah justru
menguntungkan karena memerlukan sedikit aktivitas fisik dan psikis. Siswa lebih
banyak melihat dan mendengar kemudian mencatat materi pelajaran.
Tentu saja, energi
tubuh siswa tidak begitu terkuras dengan penggunaan metode ceramah dalam pembelajaran.
Kalau begitu, apakah metode ceramah
tidak bagus digunakan dalam pembelajaran?
Memang, kelemahan umum metode ceramah
cenderung menggiring timbulnya pembelajaran yang bersifat verbalisme.
Pembelajaran yang mendorong siswa lebih banyak mengingat dan menghafal namun
kurang memahami apa yang telah diingat dan dihafal.
Namun demikian, metode ceramah juga
mempunyai kelebihan tersendiri apalagi didukung oleh seni dan keterampilan guru
dalam menyampaikan materi pelajaran.
Baca juga: Guru seniman pembelajaran.
Guru yang piawai menerapkan metode
ceramah justru mampu meningkatkan aktivitas
fisik dan psikis siswa.
Akhirnya, tidak satupun metode pembelajaran
yang dianggap paling bagus kecuali yang sesuai dengan karakter guru, siswa,
materi pelajaran dan ketersediaan sarana belajar.***