Kesejahteraan dan Kinerja Guru
Mei 01, 2014
Kesejahteraan dan kinerja guru -
Pada awalnya tidak banyak orang yang berminat untuk menjadi guru. Generasi muda
lebih cenderung memilih profesi lain yang lebih menjanjikan. Gaji guru itu
sangat kecil. Hanya yang berbakat dan bermotivasi tinggi untuk mendidik yang
akan mau menyandang profesi guru.
Seiring
dengan perkembangan zaman, profesi guru mulai menjadi perhatian generasi muda
Indonesia. Dengan motif untuk menjadi pegawai negeri sipil, orang mulai banyak
masuk perguruan tinggi tenaga kependidikan yang menghasilkan tenaga guru.
Menjadi
pegawai negeri guru tidak sesulit sekarang ini. Kebutuhan akan guru di
sekolah-sekolah sangat mendesak. Hal ini menjadi peluang besar bagi calon guru untuk
diterima menjadi pegawai negeri. Lowongan kerja untuk guru terbuka lebar.
Rupanya
persoalan kesejahteraan belum selesai. Guru masih mengeluhkan kesejahteraan
mengingat meningkatnya kebutuhan hidup. Akibatnya guru terpaksa mencari
penghasilan tambahan di luar jam mengajar. Kekusyukan guru dalam mengajar agak
terganggu.
Kesejahteraan
guru mulai mendapat perhatian dari pemerintah Indonesia. Persoalan
kesejahteraan selalu dimunculkan oleh guru melalui media massa. Bahkan,
Persatuan Guru Republik Indonesia ( PGRI ) sering mendapat masukan langsung
perihal rendahnya kesejahteraan guru.
Ibarat
gayung bersambut, kata berjawab. Pemerintah menindaklanjuti keluhan yang dialami
oleh para guru Indonesia melalui program sertifikasi guru. Program yang
tergolong spektakuler ini didasarkan atas Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005. (baca:
Kesejahteraan Guru Luar Biasa )
Adakah
relevansi antara kesejahteraan dengan kinerja guru dalam melaksanakan tugasnya?
Tentu saja ada! Kesejahteraan yang memadai dengan tunjangan dua kali lipat dari
gaji pokok akan membuat guru konsentrasi mengajar.
Kosentrasi yang dibarengi
kemampuan profesionalisme akan meningkatkan kinerja guru. Kinerja yang bagus
akan bermuara pada peningkatan kualitas pendidikan di sekolah. Allahuallam
bissowaab… (baca: Konsekuensi Guru Profesional).
Demikianlah opini kesejahteraan dan kinerja guru mengawali bulan Mei ini. Semoga bermanfaat dan menjadi bahan renungan buat kita semua, khususnya pengunjung tercinta.***