Mata Pelajaran Fisika Dianggap Sulit ?

Mata pelajaran fisika dianggap sulit? – Bukan lagi menjadi rahasia umum. Fisika dianggap sebagai mata pelajaran sulit oleh sebagian besar siswa. Baik di sekolah menengah pertama (SMP) maupun sekolah menengah atas (SMA).

Tidak sedikit siswa yang menganggap fisika sebagai mata pelajaran yang menakutkan.  Guru yang mengajarkan mata pelajaran fisika dicap sebagai guru yang terlalu serius dan monoton dalam mengajar. Bahkan terkenal angker! Benarkah?

Fisika dianggap sebagai mata pelajaran rumus yang abstrak dan sering membuat kepala siswa jadi pusing tujuh keliling. Jika sudah demikian, guru tidak bisa berharap banyak terhadap hasil belajar siswa. Tidaklah mengherankan jika nilai siswa pada mata pelajaran fisika sering tidak bagus.

Nilai ulangan harian siswa sulit mencapai batas nilai KKM (kriteria ketuntasan minimal). Oleh sebab itu, sering kali guru menetapkan nilai KKM berkisar antara 70 sampai 74. Jika lebih dari angka ini, jarang siswa akan mengalami ketuntasan secara klasikal maupun individual.

Keterbatasan sarana dan prasarana pembelajaran fisika menjadi faktor pemicu sulitnya memahami materi fisika. Mata pelajaran fisika membutuhkan metode eksprerimen atau demonstrasi dan ini perlu didukung oleh alat-alat praktikum yang memadai. Namun bukan berarti keterbatasan ini akan menjadi alasan bagi guru untuk menerima kenyataan apa adanya.

Fisika memang mata pelajaran yang dianggap sulit. Akan tetapi materi pelajaran fisika sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Artinya, sebagian materi fisika itu ada di lingkungan siswa sendiri. Sebagai contoh, grafitasi bumi adalah materi fisika di lingkungan sekitar meskipun bersifat abstrak. Konsep grafitasi menjelaskan bahwa benda itu jatuh menuju pusat bumi, bukan jatuh ke bawah, sebagaimana istilah yang lazim dipakai sehari-hari.

Masalahnya, sampai dimana kemauan dan motivasi siswa untuk mempelajari lingkungannya sendiri. Sejauh mana kepedulian guru untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang materi pelajaran fisika.***