Perihal Menghormati Pengunjung Blog
Mei 14, 2014
Perihal menghormati pengunjung blog - Salah satu kegiatan penting seorang admin blog adalah blogwalking. Melakukan
kunjungan ke blog sahabat. Kemudian
meninggalkan jejak berupa pesan atau memberi komentar pada blog tersebut.
Tujuan
blog walking sudah kita ketahui semua. Tidak semata untuk mencari backlink, atau
mengundang pengunjung bertandang ke blog kita.
Lebih dari tujuan itu adalah
menjalin persahabatan/silaturrahmi antar sesama blogger. Tentu hal ini akan
memberi nilai tambah tersendiri dalam mengembangkan budaya baik di dunia
blogging.
Tentu
saja artikel ini tidak bermaksud menggurui. Tak lebih sekadar mengetengahkan
bahan diskusi. Bagaimana semestinya sikap admin terhadap tamu alias pengunjung
blog?
Tentu saja respon atau reaksi terhadap pengunjung yang meninggalkan jejak berupa
pesan di buku tamu atau kotak komentar.
Respon
terhadap pengunjung blog alias tamu admin kadang-kadang tidak bisa dilakukan sebagaimana
mestinya. Ini sudah bisa kita maklumi karena kegiatan kita tidak semata di
dunia maya ini.
Oleh sebab itu, menurut hemat admin, menghormati pengunjung
bukan berarti harus merespon semua komentar. Atau harus berkunjung balik ke semua
sahabat yang pernah berkunjung ke blog kita.
Jika jumlahnya puluhan, bisa-bisa
aktivitas update artikel jadi terlantar. Disinilah pentingnya saling pengertian
di antara sesama blogger.
Idealnya
memang, admin perlu merespon setiap komentar yang masuk. Sebaiknya melakukan
kunjungan balasan ke semua sahabat yang pernah berkunjung.
Tentu saja tidak
mungkin dilakukan sekaligus, secara adil dan merata. Kesulitan ini merespon
komentar dan membalas kunjungan hampir dirasakan oleh semua blogger.
Yang
sering menjadi permasalahan adalah ulah iseng para tamu yang berkunjung ke
suatu blog. Pengunjung blog telah melakukan kegiatan yang tidak diinginkan.
Tidak mempedulikan notifikasi atau pemberitahuan pada kotak komentar.
Misalnya
diharapkan tidak nyepam, menyelipkan link hidup dalam komentar, berkata yang
kurang sopan, dan lain sebagainya. Bila pengunjung melanggar notifikasi
tersebut apakah harus diberlakukan ultimatum kepada tamu?
Jawaban
pertanyaan di atas akan sangat beragam.
Tergantung pada admin blog atau si penerima tamu. Akan tetapi menghadapi
hal semacam itu perlu dengan sikap hati-hati.
Meskipun hati sudah marah dan perasaan
sudah tersinggung, tidak ada salahnya untuk tetap berkepala dingin. Tidak mesti
membalasnya dengan perlakuan yang sama.
Barangkali,
belum dikatakan blogger profesional jika belum mampu bersabar dan menahan diri.
Tentu saja, meskipun admin blog sudah menunjukkan kesabaran dan menahan diri,
bukan berarti pengunjung dapat berbuat semena-mena. Happy blogging!***