Memaknai Kenaikan Kelas Siswa
Juni 17, 2014
Memaknai kenaikan kelas siswa – Di akhir pekan ini, siswa akan menerima rapor
dan pengumuman kenaikan kelas. Peristiwa ini didahului oleh kegiatan
classmeeting.
Tentunya, guru atau wali kelas tengah berjibaku mengolah nilai rapor siswa sesuai formula dan kriteria kenaikan kelas yang ada di sekolah masing-masing.
Baca : Bagaimana Proses Kenaikan Kelas
Lalu, apa makna naik kelas dan tinggal kelas?
1.Naik kelas adalah perubahan status numerik
Kenaikan kelas adalah perubahan status numerik. Naik dari status tingkat 1 menjadi 2, 2 menjadi 3, dan seterusnya.
Jika tinggal kelas itu artinya tetap bertahan pada status numerik yang ada.
2.Siswa telah menguasai materi pelajaran
Siswa naik kelas dapat dimaknai bahwa siswa telah menguasai
beban kurikulum pada suatu tingkat kelas dan bersiap-siap memikul beban
kurikulum kelas berikutnya.
Dalam istilah pembelajaran, siswa telah menguasai
standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ditetapkan oleh kurikulum sekolah.
Atau boleh juga diartikan sebagai ketuntasan pada mata pelajaran pada tingkat
kelas tertentu.
3.Telah terjadi perubahan sikap, tingkah laku dan kecakapan
Naik kelas juga dimaknai
sebagai peningkatan sikap dan tingkah laku serta kecakapan siswa pada tingkat
kelas.
Jika tidak ada perubahan, bisa jadi siswa tinggal kelas meskipun telah
mengalami ketuntasan semua mata pelajaran.
Ini menjadi catatan khusus hendaknya
bagi pengelola pendidikan di sekolah.
Baca juga: Program dan Kebijakan Pendidikan Moral
4.Naik kelas atau tinggal kelas, itu hal biasa
Siswa naik kelas karena memenuhi
kriteria kenaikan kelas, itu hal biasa. Tinggal
kelas karena belum sanggup memenuhi kriteria naik kelas, itu juga lumrah.
Yang
tidak biasa atau tidak lumrah adalah tinggal kelas padahal sudah memenuhi kriteria kenaikan kelas.
Atau, naik kelas namun banyak mata pelajaran yang
belum tuntas. Sikap dan prilaku siswa tidak baik.
Apakah semua siswa harus naik kelas?
Tidak! Sampai sejauh ini belum
ada aturan atau regulasi kenaikan kelas yang menyatakan semua siswa harus naik
kelas.
Jika ada, itu artinya guru tak perlu lagi bersusah-susah untuk mengajar.
Tak perlu lagi guru profesional, pembelajaran berkualitas, dan lain sebagainya.
Bukankah siswa pada akhirnya akan naik kelas juga?***