Dilema Penggunaan Bahasa Indonesia
Juli 03, 2014
Dilema penggunaan bahasa Indonesia
– Bahasa pengantar resmi di lembaga pendidikan adalah bahasa Indonesia. Itu
artinya, guru maupun siswa harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar dalam berkomunikasi di kelas.
Pengantar komunikasi dalam pembelajaran harus
menggunakan bahasa Indonesia baku.
Penggunaan
bahasa Indonesia yang baik dan benar menjadi dilema unik di lembaga pendidikan.
Guru dan siswa yang berdomisili di daerah pedesaan akan mengalami kendala dalam
berbahasa.
Mau atau tidak, guru menyampaikan materi pelajaran di ruang kelas
menggunakan bahasa gado-gado. Namun
itu hanya sebagai selingan atau variasi bahasa dalam pembelajaran.
Hal
itu juga admin alami sendiri sebagai praktisi pendidikan. Setelah sekian tahun
lamanya mengajar, sulit menerapkan pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan
benar. Salah satu alasannya adalah tidak semuanya murid yang terbiasa
menggunakan bahasa Indonesia.
Ketika
bertanya kepada murid dalam bahasa Indonesia, siswa cenderung menjawab bahasa
campuran; bahasa lokal dan bahasa Indonesia. Admin berkesimpulan, jika siswa
lebih mengerti dengan pelajaran dengan menggunakan bahasa campuran, mengapa
tidak dilakukan?
Namun materi pelajaran dalam buku catatan pelajaran siswa memang harus menggunakan bahasa
Indonesia baku.
Makanya
guru harus arif dan bijaksana mencermati karakter
siswa maupun tipe belajar siswa
di sekolah. Jika tidak mempan menggunakan bahasa Indonesia, sekali-sekali tidak
ada salahnya menggunakan bahasa lokal sebagai variasi untuk penegasan terhadap
konsep pelajaran agar mudah dipahami siswa.***
Sejauh
pemahaman admin, soal ulangan harian, atau ulangan lainnya memang tidak
dibenarkan menggunakan bahasa lokal atau campuran. Penulisan soal itu mempunyai
aturan dan kaidah tertentu. Salah satunya adalah menggunakan bahasa Indonesia
yang baku.
Demikian
kira-kira dilemma penggunaan bahasa Indonesia dalam pembelajaran khususnya di
daerah pedesaan.