Catatan Kecil Menjadi Publisher Adsense
Agustus 16, 2014
Catatan kecil menjadi publisher
adsense – Menjadi publisher adsense akhir-akhir ini bukan
lagi menjadi sesuatu yang sulit bagi seorang blogger. Dikatakan demikian karena
banyak cara untuk memiliki akun adsense. Kemudian mengambil kode iklan adsense
untuk dipasang pada ratusan blog yang dimiliki (maksimal 500 url situs).
Tujuan utama menjadi publisher adsense adalah untuk mendapatkan earnings (penghasilan). Dan itu tidaklah mudah berdasarkan catatan kecil admin sebagai publisher “muda” yang bermain dalam dunia adsense.
Memang terbukti ungkapan orang bijak, pesan senior publisher adsense, dan wejangan inspirator blogger. Mencari uang secara online itu tidaklah semudah membalik telapak tangan. Namun bukanlah mustahil untuk dilakukan. Perlu usaha, kerja keras dan kesabaran.
1.Usaha dan peluang
Penghasilan
publisher adsense berasal dari klik iklan oleh pengunjung blog. Ini sudah
banyak orang mengetahuinya. Seorang publisher akan berusaha bagaimana agar
terjadi peluang klik iklan yang
lebih besar. Salah satu usaha yang dilakukan adalah memperbanyak arus
pengunjung ke blog yang dipasang kode iklan adsense. Dengan asumsi, semakin
banyak pengunjung semakin besar peluang terjadinya klik iklan.
2.Kerja keras
Trafik pengunjung
adalah rohnya sebuah blog yang dimonetisasi. Oleh sebab itu perlu kerja keras
untuk upadate artikel setiap hari
secara kontinyu dan konsisten. Menurut admin,
jika seorang blogger sanggup posting artikel rata-rata hanya 1 – 2 artikel per
hari atau 30 – 60 artikel per bulan.
Itu sudah termasuk sukses! Begitu pula
earnings antara 0.5 – 1 $ per hari atau 15 – 30 $ per bulan.
3.Kesabaran menunggu
Kata
orang, menunggu merupakan pekerjaan yang membosankan! Mungkin ada benarnya. Namun
seorang publisher harus menjauhkan
kebosanan untuk menunggu. Seorang publisher adsense memang harus menunggu
dengan sabar.
Jika penghasilan hanya 15 – 30$ per bulan, maka publisher harus
menunggu untuk payout selama satu tri
wulan.
Baca juga: Yang Penting Masih Ada Harapan
Mungkin, satu semester atau bahkan satu tahun sekali pun menunggu. Tidak apa-apa. Mengapa? Masih ada sesuatu yang akan ditunggu! Yang penting semangat 45 masih menyala dalam dada publisher “muda” Indonesia. Merdeka!***