Integrasi Nilai Imtaq dalam Fisika

Integrasi nilai imtaq dalam fisika - Sahabat matrapendidikan.com, postingan kali ini mencoba mendiskusikan perihal pengintegrasian nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan (imtaq) ke dalam konsep pelajaran fisika di sekolah. 

Ilustrasi gambar (Matrapendidikan.com)

Sebenarnya, isu integrasi nilai-nilai imtaq ke dalam semua mata pelajaran di sekolah bukanlah hal yang baru. Namun tidak ada kurangnya jika didiskusikan kembali dengan judul integrasi nilai imtaq dalam fisika.

Seperti diketahui, tujuan pembelajaran IPA-fisika di SMP adalah meningkatkan keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya.

Maka sasaran utama pembelajaran fisika di sekolah adalah menghilangkan dikotomi antara ilmu dan agama. Terbukti sudah, segala ilmu yang ada di alam ini bersumber pada Al Qur’an. 

Tugas manusia sebagai makhluk yang berakal dan berfikir adalah menyelidiki proses yang terjadi di alam tersebut.

Dalam pembelajaran fisika dikenal dengan istilah keterampilan proses yang mengutamakan sikap dan metode ilmiah. 

Tugas manusia untuk menyelidiki proses di alam beserta komponen-komponennya, telah disebutkan dalam Al Qur’an:

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.” (QS.Albaqarah:164)

Berdasarkan ayat Al Qur’an tersebut, manusia sebagai makhluk yang berfikir mendapat tugas menyelidiki rahasia penciptaan langit dan bumi, pergantian siang dan malam, teknologi transportasi, makhluk hidup, cuaca dan iklim, hukum gerak, listrik statis, dan lain sebagainya.

Manusia tidak “menciptakan” konsep fisika melainkan “menemukan” konsep fisika berdasarkan sikap dan metode ilmiah. Sebagai contoh, benda jatuh menuju pusat bumi adalah karena grafitasi bumi. 

Manusia telah menemukan konsep itu sejak beberapa abad yang lalu melalui ilmuan Sir Issac Newton. Begitu pula masalah peredaran planet yang diterangkan oleh berbagai ilmuan semisal Johannes Kepler.

Nilai-nilai Imtaq perlu diintegrasikan ke dalam pembelajaran fisika tanpa menambah alokasi waktu yang terdapat pada kurikulum. 

Hal ini bertujuan untuk meningkatkan keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya.

Mudah-mudahan diskusi integrasi nilai imtaq dalam fisika menambah pengetahuan dan wawasan kita semua.***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel