Integrasi Nilai Imtaq dalam Fisika
Agustus 06, 2014
Integrasi nilai imtaq dalam
fisika - Sahabat matrapendidikan.com, postingan kali ini
mencoba mendiskusikan perihal pengintegrasian nilai-nilai keimanan dan
ketaqwaan (imtaq) ke dalam konsep pelajaran fisika di sekolah.
Sebenarnya, isu integrasi nilai-nilai imtaq ke dalam semua mata pelajaran di sekolah bukanlah hal yang baru. Namun tidak ada kurangnya jika didiskusikan kembali dengan judul integrasi nilai imtaq dalam fisika.
Seperti diketahui, tujuan pembelajaran IPA-fisika di SMP adalah meningkatkan keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya.
Maka
sasaran utama pembelajaran fisika di sekolah adalah menghilangkan dikotomi
antara ilmu dan agama. Terbukti sudah, segala ilmu yang ada di alam ini
bersumber pada Al Qur’an.
Tugas manusia sebagai makhluk yang berakal dan
berfikir adalah menyelidiki proses yang terjadi di alam tersebut.
Dalam
pembelajaran fisika dikenal dengan istilah keterampilan proses yang
mengutamakan sikap dan metode ilmiah.
Tugas manusia untuk menyelidiki proses di
alam beserta komponen-komponennya, telah disebutkan dalam Al Qur’an:
“Sesungguhnya
dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera
yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah
turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah
mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan
pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh
(terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang
memikirkan.” (QS.Albaqarah:164)
Berdasarkan
ayat Al Qur’an tersebut, manusia sebagai makhluk yang berfikir mendapat tugas
menyelidiki rahasia penciptaan langit dan bumi, pergantian siang dan malam,
teknologi transportasi, makhluk hidup, cuaca dan iklim, hukum gerak, listrik
statis, dan lain sebagainya.
Manusia
tidak “menciptakan” konsep fisika melainkan “menemukan” konsep fisika
berdasarkan sikap dan metode ilmiah. Sebagai contoh, benda jatuh menuju pusat
bumi adalah karena grafitasi bumi.
Manusia telah menemukan konsep itu sejak
beberapa abad yang lalu melalui ilmuan Sir Issac Newton. Begitu pula masalah
peredaran planet yang diterangkan oleh berbagai ilmuan semisal Johannes Kepler.
Nilai-nilai
Imtaq perlu diintegrasikan ke dalam pembelajaran fisika tanpa menambah alokasi
waktu yang terdapat pada kurikulum.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha
Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya.
Mudah-mudahan
diskusi integrasi nilai imtaq dalam
fisika menambah pengetahuan dan wawasan kita semua.***