Mengapa Terjadi Pembiasan Cahaya?
Agustus 13, 2014
Mengapa
terjadi pembiasan cahaya
– Cahaya bersifat merambat lurus. Atap rumah yang bocor dan tidak mempunyai
langit-langit akan dapat dimasuki cahaya. Kemudian perhatikan lantai dimana
terlihat cahaya matahari membentuk bulatan.
Pembiasan cahaya (matrapendidikan.id)
Akan tetapi suatu ketika, kita
akan menyaksikan bahwa cahaya itu dapat membelok. Inilah yang disebut dengan
gejala pembiasan cahaya.
Pembiasan cahaya (refraksi) merupakan peristiwa
pembelokan arah rambatan cahaya ketika menempuh medium (zat perantara) yang
berbeda.
Cahaya dapat merambat dalam
udara dan zat cair. Fenomena ini dapat kita temukan dalam kehidupan sehari-hari.
1.Ketika menyenter air kolam
atau sungai malam hari, cahaya senter nampak membelok (patah).
Begitu pula
sendok yang miring dalam gelas berisi air
terlihat seakan-akan patah jika di lihat dari samping.
Mengapa sinar senter terlihat
patah? Sinar melewati dua zat perantara yang berbeda, udara dan air.
Cahaya senter
datang dari udara ke air. Udara mempunyai kerapatan optik yang lebih kecil dari
pada air.
Sinar yang datang dari medium renggang ke medium rapat dengan sudut
tertentu, akan membelok mendekati garis tegak lurus bidang batas antara udara
dan air itu.
2.Air sungai yang dalam
dan jernih terlihat seolah-olah terlihat
menjadi dangkal. Begitu pula air dalam kolam renang atau bak mandi terlihat
dangkal.
Ini sering membuat orang terkecoh, tak sengaja tercebur ke dalam kolam
renang ketika berjalan-jalan di pinggiran kolam renang tersebut.
Jadi, peristiwa pembiasan atau
pembelokan cahaya terjadi karena cahaya melewati dua medium yang berbeda
kerapatan optik-nya.***