Dahsyatnya Sistem Koordinasi pada Manusia

Dahsyatnya sistem koordinasi pada manusia – Ketika hidung mencium bau sesuatu, apakah yang terjadi dengan organ tubuh yang lainya? Bau adalah impuls (rangsangan) kimia yang berasal dari luar tubuh manusia. Saraf dan otak manusia akan menterjemahkan pesan rangsangan yang diterima alat indra penciuman tersebut. Apakah bau itu harum atau tidak sedap.

Jika ternyata bau itu busuk, maka serta merta anggota tubuh lainnya merespons (menanggapi) rangsangan dengan menutup hidung setelah diperintah oleh otak.

Untuk menutup hidung digunakan alat gerak otot tangan.

Apakah mungkin terjadi sebaliknya? Ketika orang mencium bau busuk, orang itu malah merasa segar?

Ada juga respon organ tubuh terhadap bau busuk merasa mual-mual, pusing dan lain sebagainya.

Organ tubuh telah menerima rangsangan yang merugikan. 

Respon tidak menguntungkan  ini dilakukan oleh hormon tubuh dan berlangsung secara refleks oleh organ tubuh bagian dalam.

Itulah salah satu contoh bagaimana dahsyatnya sistem kerja yang berlangsung pada organ tubuh manusia.

Organ tubuh manusia dapat bekerja sama dengan baik dan teratur satu sama lainnya. 

Meskipun organ tubuh memiliki fungsi berbeda, namun organ tersebut dapat melakukan sinergisitas yang bagus.

Hal ini disebabkan oleh adanya sistem koordinasi dalam tubuh manusia.

Sistem koordinasi pada organ tubuh manusia terdiri dari sistem saraf, sistem indra dan sistem hormon.

Sistem saraf diwakili oleh otak berfungsi menerjemahkan rangsangan yang diterima oleh alat indra (hidung, mata, kulit, telinga, dan lidah). 

Ketika rangsangan itu tidak menguntungkan maka otak memerintahkan anggota tubuh lainya untuk melakukan respons.

Reaksi anggota tubuh yang lain berupa penerimaan atau penolakan terhadap rangsangan. 
Baca juga: Dahsyatnya Sistem Kerja Otak Manusia
Itu sebabnya mengapa sering dikaitkan antara sistem koordinasi dengan iritabilitas.

Iritabilitas  yaitu kepekaan organ tubuh menerima atau menolak rangsangan dari luar maupun dalam tubuh. 

Menolak atau menerima tergantung apakah rangsangan itu menguntungkan atau merugikan.***