Tujuan dan Manfaat PTK Bagi Guru

Tujuan dan manfaat PTK bagi guru – Penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan oleh guru memiliki ciri khas tersendiri. PTK bukan untuk menguji sebuah hipotesa, sebagaimana lazimnya penelitian formal yang dilakukan di oleh perorangan atau lembaga.

Ilustrasi gambar (Matrapendidikan.id)

PTK itu merupakan langkah atau serangkaian proses yang dilaksanakan guru dalam dan selama pembelajaran. Proses ini dilakukan secara mandiri dimana guru berperan sebagai peneliti internal. 

Pelaksanaannya pun tidak pernah berakhir. Berkelanjutan serta membentuk sebuah siklus kegiatan yang berulang. Sebelum melanjutkan membacanya ada baiknya baca juga: Guru Sebagai Peneliti dalam Pendidikan

Guru menyadari ada sesuatu yang tidak beres dan mengganjal dalam pembelajaran. Apa yang tidak beres?  Apa yang terasa mengganjal? 

Poin-poin ini dicatat dan diagendakan oleh guru sebagai catatan masalah pembelajaran yang dialaminya. Catatan itu harus dianalisa dan direncanakan tindakan pemecahan masalahnya.

Misalnya, hasil ulangan harian siswa sangat rendah.  Guru merenungkan kilas balik proses pembelajaran yang telah dijalankan. 

Dicatat bahwa, siswa kurang bersemangat belajar. Mengapa kurang semangat? Strategi dan metode yang kurang tepat? Tidak menggunakan media dan alat peraga? 

Guru merencanakan tindakan alternatif untuk memecahkan masalah yang dinilai paling krusial.

Tujuan yang hendak dicapai oleh guru dalam melakukan PTK adalah untuk memperbaiki kualitas proses dan hasil pembelajaran

Hasil belajar yang kurang memuaskan merupakan indikasi proses pembelajaran yang mengalami masalah. Faktanya, tidak seorang pun guru yang tidak mengalami kendala dan masalah dalam mengajar.

Dengan melaksanakan kegiatan PTK akan diperoleh beberapa manfaat bagi guru, antara lain:

1.Laporan tertulis kegiatan PTK bisa dijadikan bukti fisik guru telah membuat karya tulis ilmiah. Karya ilmiah ini dapat digunakan guru untuk berbagai keperluan seperti kenaikan pangkat/golongan, mengikuti lomba guru berprestasi, lomba kreativitas guru, dan lain sebagainya.

2.Guru terbiasa melaksanakan penelitian secara mandiri untuk memecahkan persoalan pembelajaran yang dijalankannya. Pada gilirannya nanti guru akan menjadi pemecah masalah pembelajaran yang handal sehingga layak bergelar guru profesional.

3.Dapat memperbaiki kualitas proses maupun hasil pembelajaran. Lazimnya, proses yang berkualitas akan mengantarkan guru pada hasil yang berkualitas pula.

Semoga uraian di atas dapat menjadi bahan inspirasi buat kita semua khususnya guru di sekolah. Terima kasih.***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel