Tujuan dan Manfaat PTK Bagi Guru
September 27, 2014
Tujuan dan manfaat PTK bagi guru
– Penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan oleh guru memiliki ciri khas
tersendiri. PTK bukan untuk menguji sebuah hipotesa, sebagaimana lazimnya
penelitian formal yang dilakukan di oleh perorangan atau lembaga.
Ilustrasi gambar (Matrapendidikan.id)
PTK itu merupakan langkah atau serangkaian proses yang dilaksanakan guru dalam dan selama pembelajaran. Proses ini dilakukan secara mandiri dimana guru berperan sebagai peneliti internal.
Pelaksanaannya pun tidak pernah berakhir. Berkelanjutan serta membentuk sebuah
siklus kegiatan yang berulang. Sebelum melanjutkan membacanya ada baiknya baca
juga: Guru Sebagai Peneliti dalam Pendidikan
Guru
menyadari ada sesuatu yang tidak beres dan mengganjal dalam pembelajaran. Apa
yang tidak beres? Apa yang terasa mengganjal?
Poin-poin ini dicatat dan diagendakan oleh guru sebagai catatan masalah
pembelajaran yang dialaminya. Catatan itu harus dianalisa dan direncanakan
tindakan pemecahan masalahnya.
Misalnya,
hasil ulangan harian siswa sangat rendah.
Guru merenungkan kilas balik proses pembelajaran yang telah dijalankan.
Dicatat bahwa, siswa kurang bersemangat belajar. Mengapa kurang semangat? Strategi
dan metode yang kurang tepat? Tidak menggunakan media dan alat peraga?
Guru
merencanakan tindakan alternatif untuk memecahkan masalah yang dinilai paling
krusial.
Tujuan
yang hendak dicapai oleh guru dalam melakukan PTK adalah untuk memperbaiki kualitas proses dan hasil pembelajaran.
Hasil belajar yang kurang memuaskan merupakan indikasi proses pembelajaran yang
mengalami masalah. Faktanya, tidak seorang pun guru yang tidak mengalami
kendala dan masalah dalam mengajar.
Dengan
melaksanakan kegiatan PTK akan diperoleh beberapa manfaat bagi guru, antara lain:
1.Laporan
tertulis kegiatan PTK bisa dijadikan bukti fisik guru telah membuat karya tulis
ilmiah. Karya ilmiah ini dapat digunakan guru untuk berbagai keperluan seperti
kenaikan pangkat/golongan, mengikuti lomba guru berprestasi, lomba kreativitas
guru, dan lain sebagainya.
2.Guru
terbiasa melaksanakan penelitian secara mandiri untuk memecahkan persoalan
pembelajaran yang dijalankannya. Pada gilirannya nanti guru akan menjadi
pemecah masalah pembelajaran yang handal sehingga layak bergelar guru
profesional.
3.Dapat
memperbaiki kualitas proses maupun hasil pembelajaran. Lazimnya, proses yang
berkualitas akan mengantarkan guru pada hasil yang berkualitas pula.
Semoga
uraian di atas dapat menjadi bahan inspirasi buat kita semua khususnya guru di
sekolah. Terima kasih.***