6 Trik Cerdas Membuat Anak Jadi Pintar
November 22, 2014
6 Trik cerdas membuat anak jadi
pintar – Mempunyai anak
pintar menjadi impian setiap orangtua. Selain dapat mendatangkan
kebanggaan, anak pintar diharapkan akan mampu menyelesaikan persoalan hidupnya
sendiri. Tentunya sesuai dengan tingkat perkembangan usianya. Anak-anak pintar
cenderung memiliki kreatif dan mandiri.
Namun dalam praktiknya, menjadikan anak pintar tidak semudah mengatakannya. Namun demikian diperlukan berbagai trik maupun upaya, terutama oleh orangtua sendiri.
Bagaimana trik cerdas membuat anak jadi pintar? Berikut ini adalah beberapa alternatif yang dapat dilakukan oleh orangtua:
1.Jadilah orangtua yang pintar
Menjadi
orangtua pintar bukan berarti harus berpendidikan tinggi. Berijazah dan
bergelar sarjana. Bukan begitu! Akan tetapi dapat menampilkan sikap dan tingkah
laku smart di tengah keluarga.
Dapat
membangun komunikasi harmonis, memecahkan persoalan yang dihadapi keluarga, religius,
dan lain sebagainya.
Anak
cenderung meniru sikap dan tingkah laku orangtuanya. Jika orangtua gemar
membaca dan menulis, hobi menambah ilmu pengetahuan, anak akan mencoba mengikutinya secara perlahan-lahan.
Jika orangtua piawai dalam bergaul dan berkomunikasi, anak akan meniru cara orang tuanya
tersebut.
Namun
bisa jadi sebaliknya, anak akan berani menyanggah sikap dan perilaku orangtuanya jika tidak sesuai dengan kebenaran menurutnya sendiri.
Anak-anak zaman
sekarang memiliki perkembangan cara berpikir yang pesat. Ini tak luput dari pesatnya perkembangan media
informasi.
2.Tanamkan budaya belajar di rumah
Budaya belajar anak di lingkungan keluarga dimulai dari kebiasaan anggota keluarga.
Hal ini ditandai dengan kebiasaan-kebiasaan anggota keluarga di rumah.
Misalnya,
kebiasaan membaca dan menulis. Tidak begitu sulit menanamkan budaya baca dan
tulis pada anak.
Jika orangtua menyuruh membaca, anak akan sulit untuk menyanggah
karena membaca itu sudah diperlihatkan oleh orangtua. Bahwa belajar itu
penting dan bisa membuat orang jadi pintar.
Tentu saja orangtua perlu
menyediakan sarana dan fasilitas membaca yang memadai. Misalnya buku bacaan, surat kabar, majalah,
computer, laptop serta jaringan internet.
3.Ciptakan lingkungan kondusif
Lingkungan
kondusif artinya lingkungan yang
memungkinkan anak untuk belajar secara optimal. Menggali ilmu pengetahuan dari
berbagai sumber belajar.
Tentu saja ketika anak belajar, anggota keluarga
lainnya perlu memberikan dorongan semangat. Tidak ada lagi yang menyetel
televisi, radio atau ngobrol yang kencang.
4.Makanan dan minuman yang sehat
Pengertian
sehat dalam artikel ini dibatasi pada makanan dan minuman yang baik, halal, dan
bergizi. Makanan dan minuman yang dikonsumsi akan berpengaruh pada perkembangan
otak dan kepribadian anak.
5.Perlakuan terhadap anak
Anak
bukanlah replika orangtua. Tidak bisa menjadikan anak memiliki kecerdasan dan
kepribadian persis sama seperti orangtuanya.
Anak adalah individu yang
memiliki potensi tertentu yang dapat tumbuh dan berkembang sesuai
lingkungannya.
Oleh sebab itu orangtua perlu memperlakukan anak sesuai usia
dan taraf perkembangan berpikirnya.
Tidak gampang menyalahkan atau mengkritik
anak jika mereka gagal melakukan sesuatu yang diinginkan orangtua.
6.Tanamkan rasa sosial dan empati
Ini
merupakan cara yang tidak mudah untuk dijalankan. Namun demikian orangtua
harus berusaha untuk menanamkan rasa sosial dan empati kepada anak melalui
doktrin dan contoh-contoh yang nyata.
Menolong teman yang mengalami kesulitan
adalah rasa sosial terhadap sesama manusia. Ikut merasakan kesulitan teman,
seolah-olah merasakan dan mengalaminya sendiri. Itu tergolong rasa dan sikap
empati.
Dengan
6 trik tersebut di atas diharapkan anak menjadi pintar. Tidak hanya pintar di
otak namun juga cerdas di hati. Ada keseimbangan kecerdasan intelektual dengan
kecerdasan emosional.***