Antara Mengajar dan Membelajarkan Siswa
Oktober 27, 2014
Antara mengajar dan membelajarkan
siswa – Ada hal menarik berkaitan dengan keluhaan guru
dalam melaksanakan tugas di sekolah. Motivasi belajar anak masih rendah
sehingga beresiko menghambat kelancaran pembelajaran. Rendahnya minat siswa
untuk belajar dikhawatirkan akan berdampak pada usaha mewujudkan prestasi belajar
siswa secara optimal.
Ada dua konsep pemikiran guru dalam pembelajaran. Kedua konsep pemikiran ini bergantung pada orientasi dan sasaran yang hendak dicapai guru. Konsep pemikiran pertama, guru mengajar siswa. Orientasi dan sasaran yang hendak dicapai adalah hasil belajar akademik semata.
Konsep
Ini merupakan target atasan guru. Hal ini dapat dirasakan oleh guru yang
mempunyai atasan yang berorientasi pada target hasil. Maka jangan heran jika guru
mendapat teguran ketika nilai evaluasi
murni (NEM) siswa rendah pada mata pelajaran yang diasuhnya.
Memang,
itulah resiko jika konsep pemikiran guru berorientasi mengajar untuk mencapai
hasil belajar yang maksimal. Guru akan dihadapkan pada berbagai kenyataan,
seperti; motivasi belajar yang rendah, sarana belajar yang tidak memadai, dan
lain sebagainya. Ini akan membuat guru mengeluh!
Berbeda
dengan konsep pemikiran guru membelajarkan
siswa. Konsep ini lebih memfokuskan pada bagaimana siswa dapat belajar
dengan baik. Belajar sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan yang dimiliki
siswa.
Setiap siswa akan memiliki potensi yang berbeda dan tidak mungkin
diseragamkan melalui pembelajaran yang dijalankan guru.
Guru
tidak terlalu terikat dan memikirkan target nilai yang ditetapkan oleh
atasannya. Guru berbuat dan bertindak sesuai dengan potensi dan karakter anak.
Sarana dan prasarana yang tersedia. Yang penting, bagaimana ia bisa
membelajarkan anak.
Rendahnya
motivasi belajar anak menjadi sesuatu yang menarik untuk dicarikan pemecahan
masalahnya. Bukan mengeluhkan semua itu, apalagi menyalahkan anak, orang tua
atau kondisi sekolah yang serba terbatas.
Justru, aneka keterbatasan yang
dimiliki sekolah akan membuat guru berfikir dan bertindak kreatif.***