10 Trik ampuh Membangun Motivasi Belajar Anak
Januari 09, 2017
10 trik ampuh membangun motivasi
belajar anak – Upaya membangun motivasi belajar
anak tidak hanya dilakukan oleh guru di sekolah. Orangtua dapat berperan lebih
aktif untuk melakukan semua itu. Bahkan orang-orang berada di sekitar lingkungan anak akan mempengaruhi motivasi belajar anak.
Jika orangtua berhasil menumbuhkan motif belajar yang tinggi pada anak di rumah maka tugas guru di sekolah tidak akan lebih berat. Mengapa dikatakan demikian?
Dengan potensi kemauan dan minat belajar yang dimiliki anak sejak dari rumah, guru berpeluang mengembangkan potensi itu melalui pembelajaran yang menyenangkan.
Sering diungkapkan bahwa lingkungan keluarga berperan penting dalam pembentukan karakter anak.
Orangtua sebagai pendidik dan guru pertama berpeluang untuk membangun karakter suka belajar dan mencari ilmu pengetahuan.
Semua itu berawal dari upaya orangtua untuk membangun motivasi yang kuat dalam diri anak.
Bagaimana
membangun motivasi belajar anak di rumah? Berikut ini adalah 10 trik ampuh membangun motivasi belajar
anak:
1.Menciptakan suasana yang kondusif di rumah
Suasana
yang nyaman di rumah akan membuat anak menjadi betah dan kerasan belajar di
rumah. Suasana ini tidak tergantung pada bagus atau tidaknya sebuah rumah.
Namun lebih dipengaruhi oleh suasana yang nyaman dan tentram di rumah.
2.Menyediakan berbagai sumber dan bahan belajar
Umumnya
anak akan terdorong untuk belajar apabila sumber dan belajar anak tersedia
sesuai kebutuhannya.
Diantaranya berbagai buku pelajaran pokok atau penunjang,
majalah, novel, dan bacaan lainnya yang menarik bagi anak.
3.Memberikan “reward” bagi anak yang berprestasi
Reward
merupakan sejenis penghargaan atau hadiah bagi anak yang berhasil meraih
prestasi belajar yang memuaskan di sekolah.
Hal ini sangat ampuh untuk
membangun motivasi ekstrinsik siswa. Tidak perlu yang mahal namun berkesan dan
menarik bagi anak.
4.Memberikan pujian
Orangtua selalu mengikuti perkembangan anak belajar di rumah. Jika anak melakukan
sesuatu yang positif dalam belajar, tidak ada salahnya orangtua memberikan
pujian dalam bentuk verbal maupun non-verbal.
Memberikan acungan jempol,
anggukan kepala, atau mengucapkan kata “bagus”. Tindakan ini akan menambah
semangat anak dalam belajar.
5.Komunikasi yang sehat dan ringan
Hubungan
yang terlalu formal antara orangtua dan anak kadang-kadang membuat anak
menjadi risih.
Oleh sebab itu orangtua dapat mengikuti model komunikasi yang
sehat dan ringan sesuai dinamika anak yang sedang berkembang.
6.Kebiasaan membaca dari orangtua
Anak
cenderung meniru kebiasaan orangtua. Jika orangtua gemar membaca maka anak
akan mencoba mengikutinya.
Anak akan penasaran mengapa orangtuanya sering
terlihat membaca buku, majalah atau surat kabar. Jawabannya akan ditemukan
sendiri oleh anak tanpa dijelaskan orangtua. Bahwa membaca itu kebutuhan
rohani yang sangat penting.
7.Membangun kreativitas positif
Anak
mempunyai potensi bakat dan kreativitas. Kreativitas yang perlu dibangun dan
dikembangkan adalah kreativitas pemikiran maupun anggota tubuh.
Kreativitas
pemikiran cenderung kepada pelatihan penalaran anak terhadap persoalan belajar
yang dihadapinya. Sedangkan kreativitas fisik lebih terfokus pada olah kerja
tangan untuk menciptakan sesuatu yang berguna meskipun dalam bentuk sederhana.
8.Mengadakan relaksasi
Relaksasi
atau pengendoran saraf yang tegang sangat penting artinya bagi siswa. Mungkin
dengan pergi liburan bersama anak ke tempat wisata.
Atau mengajak anak ke
tempat-tempat tertentu yang menarik bagi anak. Dengan demikian anak akan selalu
fresh untuk belajar.
9.Mengontrol kesehatan anak
Orangtua tidak akan dapat berbuat apa-apa dalam membangun motivasi belajar anak di
rumah tanpa didukung oleh kondisi fisik anak.
Oleh sebab itu perlu diperhatikan
makanan dan minuman anak, keseimbangan antara belajar dan istirahat.
10.Menumbuhkan nilai spiritual
Yang
tak kalah pentingnya adalah menumbuhkan nilai-nilai spiritual pada diri anak.
Jika anak dekat dengan sang Pencipta maka sang Pencipta akan selalu memberikan
pertolongan dalam menghadapi persoalan belajar.
Pikiran menjadi jernih dan
materi belajar akan mudah dimengerti.***