Filosofi Banyak Anak Banyak Rezeki
November 03, 2014
Filosofi banyak anak banyak
rezeki - Mengurus dan mendidik anak untuk ukuran zaman
sekarang ini mungkin menjadi perkara yang tidak mudah. Apalagi konsep
pendidikan modern menekankan pendidikan
berbasis keluarga. Orangtua menjadi pendidik dan guru utama bagi anak di
lingkungan keluarga.
Di sisi lain orangtua harus berjibaku untuk mencari penghidupan di luar rumah demi menyangga ekonomi keluarga. Tentu saja hal ini menyulitkan untuk menerapkan pendidikan berbasis keluarga. Anak terpaksa diserahkan ke orang lain atau lembaga pendidikan lebih awal.
Memiliki anak banyak tentu saja tidak diinginkan bagi sebagian orang. Itu sebabnya mereka membatasi jumlah anak menjadi dua atau tiga anak saja.
Alasannya boleh jadi demi perawatan dan pendidikan anak yang lebih sempurna.
Bagi
sebagian orang lagi memiliki anak banyak bukanlah menjadi persoalan. Mengurus anak maupun mendidiknya bukan lagi suatu persoalan.
Toh, dari zaman dulu tugas
rutin orang tua di lingkungan keluarga juga seperti itu di samping mencari
nafkah.
Namun
tidak dapat dipungkiri, mempunyai banyak anak juga akan membuat pusing kepala. Mengapa?
Kebutuhan hidup orang zaman sekarang semakin banyak jenis dan macamnya.
Kebutuhan primer, sekunder, tersier, bahkan mungkin kuarter.
Bahklan sulit
membedakan mana yang benar-benar kebutuhan dan mana keinginan untuk
mempertahankan status sosial.
Kemudian,
biaya tarif dan jasa serta harga
barang semakin melambung. Begitu pula
harga bahan kebutuhan hidup sehari-hari sampai pada biaya pendidikan anak yang semakin hari semakin naik. Sementara
penghasilan keluarga semakin tidak menentu.
Sebagian
lagi ada yang tidak ambil pusing dengan kondisi seperti itu. Mereka menyerahkan
semuanya pada yang Kuasa.
Jika yang Kuasa memberinya anak banyak, diyakini
rezki masing-masingnya sudah disediakan oleh yang Kuasa.
Kedua orangtualah
yang mengusahakan rezkinya dengan bekerja keras membanting tulang.
Jika mereka
berdoa, maka sekian pasang tangan anak-anak
mereka, menampung untuk meminta kepada yang Kuasa agar kedua orang
tuanya sehat dan rezkinya lancar.
Dapat
disimpulkan bahwa filososofi banyak anak
banyak rezeki akan direspon dengan berbagai sikap dan pandangan yang
berbeda. Dan ini tentunya sah sah saja.***