Tips Mengatasi Hambatan Klasik dalam Pembelajaran
November 07, 2016
Tips mengatasi hambatan klasik dalam pembelajaran - Hampir
semua guru berkeinginan untuk sukses
dalam mengajar. Menjalankan proses belajar dan mengajar (PBM) dengan lancar.
Tanpa hambatan maupun gangguan yang berarti. Guru akan senang dan bersemangat
mengajar.
Namun
kenyataannya, keinginan guru tersebut sering berseberangan dengan kenyataan
yang dihadapi. Tidak semua guru yang
berhasil menjalankan pembelajaran dengan lancar.
Betapa banyak guru yang
mengeluh, pembelajaran yang dijalankannya tersendat-sendat. Banyak hambatan
atau gangguan terhadap kelancaran pembelajaran. Hambatan ini dikatakan sebagai hambatan yang sudah klasik.
Keluhan
guru umumnya berasal dari sikap dan tingkah laku siswa selama pembelajaran
berlangsung. Ada beberapa sikap dan tingkah laku siswa yang berpotensi untuk
menghambat atau mengganggu jalannya pembelajaran:
(a).tidak
siap menerima pelajaran dari guru,
(b).tidak
bisa memusatkan perhatian pada pembelajaran,
(c).suka
mengganggu teman sedang belajar,
(d).sering
mengobrol dengan teman di sebelah,
(e).usil
terhadap teman,
(f).sering
mengantuk saat belajar
(g).sering
minta izin meninggalkan kelas.
Sebagai
pelengkap keterangan ini, baca juga: Mengidentifikasi Masalah Aktual dalam Pembelajaran
Alternatif
yang dapat diupayakan untuk mengatasi hambatan tersebut antara lain:
1.Mengatur tempat duduk siswa
Tempat duduk siswa diatur sedemikian rupa, tidak terlalu berdekatan antara satu dengan
lainnya, siswa duduk tidak berpasangan, tidak terlalu dekat ke dinding bagian
belakang, dan lain sebagainya.
Ini bertujuan untuk menghindari agar siswa tidak
mengobrol atau mengganggu temannya selama belajar.
2.Mengecek kesiapan siswa
Mengecek
kesiapan siswa sebelum memulai pembelajaran penting dilakukan. Apakah
kelengkapan belajar siswa ada yang kurang; seperti alat tulis atau alat lainnya
yang dibutuhkan dalam belajar.
Ini untuk mencegah agar siswa tidak meminjam
peralatan belajar kepada temannya atau minta izin keluar kelas yang akan
mengganggu konsentrasi belajar siswa lainnya.
3.Menanyakan kondisi kesehatan siswa
Kondisi
kesehatan siswa perlu juga dipertanyakan sebelum memulai pembelajaran. Apakah
ada siswa yang kurang sehat atau mengalami gangguan kesehatan.
Jika ada
sebaiknya izinkan siswa untuk beristirahat dulu di ruang UKS atau di ruang
lainnya. Siswa tidak mungkin berkonsentrasi belajar dalam kondisi yang kurang
sehat.
3.Membuat kontrak dengan siswa
Guru perlu membuat kontrak belajar dengan siswa. Siapa yang melanggar kontrak bersedia mendapat hukuman. Hukuman
usahakan tidak berdiri di depan kelas. Ini justru mengganggu kelancaran
pembelajaran.
4.Memberi izin keluar kelas
Bila
di tengah pembelajaran berlangsung, ada siswa yang mengantuk karena kurang
tidur atau tidak sarapan. Sebaiknya guru menyarankan untuk mencuci muka
terlebih dulu. Atau menggerakkan tubuh di luar kela sambil berjemur di bawah sinar matahari.
5. Mengatur sirkulasi siswa yang minta izin keluar kelas
Yang
tak kalah penting dalam mengatasi hambatan atau gangguan klasik dalam pembelajaran
adalah sirkulasi siswa dalam untuk minta permisi meninggalkan kelas. Perlu
konsistensi terhadap perizinan.
Jika tidak demikian, jangan-jangan siswa mau
minta izin semuanya. Yang tinggal di kelas hanya gurunya saja. Jangan lupa
membaca: Pentingnya Menguasai karakter Siswa