Tips Mengatasi Hambatan Klasik dalam Pembelajaran

Tips mengatasi hambatan klasik dalam pembelajaran - Hampir semua guru berkeinginan untuk sukses dalam mengajar. Menjalankan proses belajar dan mengajar (PBM) dengan lancar. Tanpa hambatan maupun gangguan yang berarti. Guru akan senang dan bersemangat mengajar.

Namun kenyataannya, keinginan guru tersebut sering berseberangan dengan kenyataan yang dihadapi. Tidak semua guru yang berhasil menjalankan pembelajaran dengan lancar. 

Betapa banyak guru yang mengeluh, pembelajaran yang dijalankannya tersendat-sendat. Banyak hambatan atau gangguan terhadap kelancaran pembelajaran. Hambatan ini dikatakan sebagai hambatan yang sudah klasik.
Keluhan guru umumnya berasal dari sikap dan tingkah laku siswa selama pembelajaran berlangsung. Ada beberapa sikap dan tingkah laku siswa yang berpotensi untuk menghambat atau mengganggu jalannya pembelajaran:

(a).tidak siap menerima pelajaran dari guru,
(b).tidak bisa memusatkan perhatian pada pembelajaran,
(c).suka mengganggu teman sedang belajar,
(d).sering mengobrol dengan teman di sebelah,
(e).usil terhadap teman,
(f).sering mengantuk saat belajar
(g).sering minta izin meninggalkan kelas.

Sebagai pelengkap keterangan ini, baca juga: Mengidentifikasi Masalah Aktual dalam Pembelajaran

Alternatif yang dapat diupayakan untuk mengatasi hambatan tersebut antara lain:

1.Mengatur tempat duduk siswa

Tempat duduk siswa diatur sedemikian rupa, tidak terlalu berdekatan antara satu dengan lainnya, siswa duduk tidak berpasangan, tidak terlalu dekat ke dinding bagian belakang, dan lain sebagainya. 

Ini bertujuan untuk menghindari agar siswa tidak mengobrol atau mengganggu temannya selama belajar.

2.Mengecek kesiapan siswa

Mengecek kesiapan siswa sebelum memulai pembelajaran penting dilakukan. Apakah kelengkapan belajar siswa ada yang kurang; seperti alat tulis atau alat lainnya yang dibutuhkan dalam belajar. 

Ini untuk mencegah agar siswa tidak meminjam peralatan belajar kepada temannya atau minta izin keluar kelas yang akan mengganggu konsentrasi belajar siswa lainnya.

3.Menanyakan kondisi kesehatan siswa

Kondisi kesehatan siswa perlu juga dipertanyakan sebelum memulai pembelajaran. Apakah ada siswa yang kurang sehat atau mengalami gangguan kesehatan. 

Jika ada sebaiknya izinkan siswa untuk beristirahat dulu di ruang UKS atau di ruang lainnya. Siswa tidak mungkin berkonsentrasi belajar dalam kondisi yang kurang sehat.

3.Membuat kontrak dengan siswa

Guru perlu membuat kontrak belajar dengan siswa. Siapa yang melanggar kontrak bersedia mendapat hukuman. Hukuman usahakan tidak berdiri di depan kelas. Ini justru mengganggu kelancaran pembelajaran.

4.Memberi izin keluar kelas

Bila di tengah pembelajaran berlangsung, ada siswa yang mengantuk karena kurang tidur atau tidak sarapan. Sebaiknya guru menyarankan untuk mencuci muka terlebih dulu. Atau menggerakkan tubuh di luar kela sambil berjemur di bawah sinar matahari.

5. Mengatur sirkulasi siswa yang minta izin keluar kelas

Yang tak kalah penting dalam mengatasi hambatan atau gangguan klasik dalam pembelajaran adalah sirkulasi siswa dalam untuk minta permisi meninggalkan kelas. Perlu konsistensi terhadap perizinan. 

Jika tidak demikian, jangan-jangan siswa mau minta izin semuanya. Yang tinggal di kelas hanya gurunya saja. Jangan lupa membaca: Pentingnya Menguasai karakter Siswa

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel