Kenaikan BBM, Ancam Pendidikan anak (?)
November 28, 2014
Kenaikan BBM, ancam pendidikan
anak? – Sampai hari ini dampak kenaikan harga BBM ( bahan bakar minyak ) masih
dirasakan oleh masyarakat, terutama ekonomi menengah ke bawah. Sebagian masyarakat
berharap kondisi seperti ini tidak akan berlangsung lama. Artinya, dampak kenaikan
BBM bersifat sementara atau jangka pendek.
Namun di sisi lain, musim hujan di berbagai daerah di Indonesia turut mempengaruhi produktivitas masyarakat. Belum lagi bencana alam yang sering menimpa Indonesia, termasuk di Provinsi Sumatera Barat.
Bencana alam tanah longsor, seperti yang dibaca di berbagai media, benar-benar mempuat masyarakat harus ekstra berhati-hati.
Kondisi ekonomi masyarakat menengah ke bawah, menjadi catatan khusus tatkala kenaikan BBM berpengaruh terhadap harga barang, tarif dan jasa. Barang-barang kebutuhan pokok, mau atau tidak, harus dipenuhi oleh setiap keluarga.
Beras dan pelengkap
makan nasi, harus dipenuhi agar tulang belulang yang menopang tubuh dapat
berdiri dengan kuat. Mempunyai energi untuk melakukan aktivitas ringan maupun
berat.
Sangat
tidak diinginkan, pendidikan anak terancam
akibat kena imbas kondisi ekonomi keluarga yang tidak menguntungkan. Jika boleh
membandingkan, pendidikan anak sama pentingnya dengan kebutuhan pokok keluarga.
Maka orang tua yang memiliki anak usia sekolah atau yang sedang mengenyam
bangku pendidikan tetap berjuang, mengutamakan kelangsungan pendidikan anak.
Sebagai
orang tua, kita tidak ingin konsentrasi
belajar anak menjadi terganggu karena kesulitan ekonomi orang tuanya. Ini
sangat tidak diinginkan karena dapat mengganggu hasiul belajar anak di sekolah.
Bantuan
pemerintah, kompensai kenaikan BBM, atau apapun nama programnya, yang disalurkan
kepada keluarga kurang mampu. Benar-benar mampu membantu kondisi ekonomi
keluarga dalam menjamin kelangsungan pendidikan anak.
Prosedur penyalurannya
dipermudah, tidak terlalu merumitkan penerima bantuan tersebut.
Baca juga: Catatan Ringan Dampak Kenaikan BBM
Begitu pula pihak sekolah, lebih proaktif memprogramkan bea siswa atau sumbangan kepada siswa dari keluarga tidak mampu.
Mudah-mudahan, upaya yang akan, dan telah dilakukan oleh pemerintah, termasuk pihak sekolah, menjamin kelangsungan pendidikan anak Indonesia.***