Pergeseran Peran Guru dalam Pendidikan
Desember 28, 2016
Pergeseran peran guru dalam
pendidikan - Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang
semakin pesat, terutama sekali dalam bidang informasi. Berbagai produk iptek seperti
media elektronika, cetak dan jaringan tumbuh bagai jamur di musim hujan.
Kehadiran media cetak (surat kabar, majalah, tabloid, dan lain sebagainya) maupun elektronika (radio, televisi, CD ROM, internet) akan mempengaruhi peranan seorang guru dalam pendidikan.
Sebab, dari media tersebut siswa dapat memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan, baik dari dalam negeri maupun manca negara dalam waktu yang relatif singkat. Dapat dijadikan sebagai bahan dan sumber belajar yang praktis bagi siswa.
Oleh
sebab itu guru tidak dapat lagi mengandalkan dirinya menjadi sumber informasi
dan sumber belajar yang utama. Konsekuensinya adalah guru harus mau menggeser peranannya dari pemberi informasi ke peran lain yang lebih eksklusif.
Salah satu peran guru paling eksklusif dalam pendidikan adalah sebagai motivator. Guru sebanyak mungkin menyediakan waktu pembelajaran untuk membangkitkan motivasi belajar siswa.
Sebenarnya, peran guru sebagai pemberi informasi
dalam pembelajaran merupakan peran konvensional. Praktis dilaksanakan dan sudah berlangsung
turun temurun. Peran ini terlihat sangat menonjol ketika guru menggunakan metode
ceramah seadanya.
Namun bukan berarti metode ini tidak mengaktifkan siswa dalam
belajar. Pelaksanaannya tergantung kepiawaian guru menerapkan metode praktis
ini.
Peran
sebagai motivator guru lebih bersifat manusiawi. Melibatkan unsur bimbingan dan
kasih sayang dalam pembelajaran. Unsur ini tidak dipunyai oleh media belajar secanggih apapun, termasuk media internet.
Jangan lupa baca: Peran motivator dalam pendidikan
Dengan alasan tersebut maka guru perlu menggeser peranannya di tengah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tidak lagi semata memberikan informasi belajar kepada siswa melainkan memberikan motivasi ekstrinsik yang kuat kepada siswa.
Hal itu dapat dilakukan melalui strategi, teknik dan metode pembelajaran yang relevan dengan materi pembelajaran serta karakter peserta didik dan ketersediaan sarana prasarana belajar di sekolah.***