Strategi Jitu Memulai Kegiatan Mengajar

Strategi jitu memulai kegiatan mengajar – Kesan pertama akan menentukan langkah selanjutnya. Konsep ini juga berlaku bagi seorang guru untuk memulai kegiatan mengajar di ruang kelas. 

Ilustrasi gambar (pixabay.com)

Guru perlu menciptakan permulaan kegiatan mengajar yang menarik dan memancing rasa ingin tahu siswa. Keberhasilan guru membuka pelajaran akan berdampak pada proses maupun hasil pembelajaran.

Memulai kegiatan mengajar berarti membuka kegiatan pembelajaran dengan penuh persiapan. Mempersiapkan kondisi dimana guru akan lancar mengajar dan siswa mudah menerima pelajaran. 

Namun persiapan dimaksud lebih terfokus pada kondisi psikis siswa sehingga benar-benar siap mengikuti kegiatan pembelajaran.

Berikut strategi jitu bagi guru dalam memulai kegiatan mengajar:

1.Memusatkan perhatian siswa

Strategi pertama yang dilakukan guru adalah memusatkan perhatian siswa pada materi pelajaran yang akan dibahas. Guru dapat melakukan demonstrasi atau aksi sederhana di depan kelas. Misalnya saja;

  • guru membuka kaca matanya, menunjukkannya kepada siswa,  kemudian memakainya kembali. Aksi guru ini akan dapat membuat perhatian siswa terpusat. 
  • membuat gambar karikatur sederhana namun menarik di papan tulis. Dan masih banyak contoh lain untuk memusatkan perhatian siswa.
  • menulis dan menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.  Hal ini tergantung bagaimana cara dan penekanan guru dalam menjelaskan tujuan kepada siswa.

2.Mengaitkan informasi

Guru mengaitkan materi pelajaran yang sudah dipelajari oleh siswa sebelumnya dengan materi pelajaran yang akan dibahas.

Atau bisa juga menghubungkan pengalaman hidup siswa sehari-hari dengan materi pelajaran yang akan dibahas. 

Tentunya guru harus menguasai karakter siswa dan lingkungan geografis tempat tinggal siswa. 

3.Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu

Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa pada hakekatnya adalah memancing rasa penasaran siswa sehingga siswa ingin mengetahuinya. Ingin mengetahui mengapa begini, mengapa begitu.***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel