Strategi Jitu Memulai Kegiatan Mengajar
November 14, 2014
Strategi jitu memulai kegiatan
mengajar – Kesan pertama akan menentukan langkah selanjutnya.
Konsep ini juga berlaku bagi seorang guru untuk memulai kegiatan mengajar di
ruang kelas.
Ilustrasi gambar (pixabay.com)
Guru perlu menciptakan permulaan kegiatan mengajar yang menarik
dan memancing rasa ingin tahu siswa. Keberhasilan guru membuka pelajaran akan berdampak pada proses maupun hasil
pembelajaran.
Memulai
kegiatan mengajar berarti membuka kegiatan pembelajaran dengan penuh persiapan.
Mempersiapkan kondisi dimana guru akan lancar mengajar dan siswa mudah menerima
pelajaran.
Namun persiapan dimaksud lebih terfokus pada kondisi psikis siswa sehingga benar-benar siap mengikuti kegiatan
pembelajaran.
Berikut
strategi jitu bagi guru dalam memulai kegiatan mengajar:
1.Memusatkan perhatian siswa
Strategi
pertama yang dilakukan guru adalah memusatkan perhatian siswa pada materi
pelajaran yang akan dibahas. Guru dapat melakukan demonstrasi atau aksi sederhana
di depan kelas. Misalnya saja;
- guru membuka kaca matanya, menunjukkannya kepada siswa, kemudian memakainya kembali. Aksi guru ini akan dapat membuat perhatian siswa terpusat.
- membuat gambar karikatur sederhana namun menarik di papan tulis. Dan masih banyak contoh lain untuk memusatkan perhatian siswa.
- menulis dan menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Hal ini tergantung bagaimana cara dan penekanan guru dalam menjelaskan tujuan kepada siswa.
2.Mengaitkan informasi
Guru
mengaitkan materi pelajaran yang sudah dipelajari oleh siswa sebelumnya dengan
materi pelajaran yang akan dibahas.
Atau bisa juga menghubungkan pengalaman
hidup siswa sehari-hari dengan materi pelajaran yang akan dibahas.
Tentunya
guru harus menguasai karakter siswa dan lingkungan geografis tempat tinggal
siswa.
Baca juga : Mengapa Kita Dapat Melihat Benda?
3.Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu
Membangkitkan
minat dan rasa ingin tahu siswa pada hakekatnya adalah memancing rasa penasaran
siswa sehingga siswa ingin mengetahuinya. Ingin mengetahui mengapa begini,
mengapa begitu.***