5 Cara Mengatasi Kecurangan Ujian

5 cara mengatasi kecurangan dalam ujian – Kecurangan dalam ujian seakan sudah membudaya di kalangan sebagian kecil siswa. Bahkan bukan mustahil itu juga dilakukan oleh mahasiswa, atau calon pegawai negeri yang mengikuti tes masuk pegawai negeri. 

Ilustrasi gambar (Matrapendidikan.id)

Mencontek adalah salah satu bentuk kecurangan yang paling populer. Aneka modus yang dilakukan pada umumnya menunjukkan ketidakberdayaan siswa dalam mengahadapi ujian. Tidak percaya diri atau pun tidak siap sama sekali mengerjakan soal-soal ujian. 

Ini akan berdampak kurang baik terhadap budaya belajar yang semestinya digalakkan oleh siswa. 
Baca kembali: 3 Cara Curang dalam Ujian
Untuk mengurangi resiko kecurangan dalam ujian, perlu dibuat sistem pelaksanaan dan pengawasan ujian yang valid.

Artinya, strategi pelaksanaan maupun pengawasan ujian berorientasi pada modus kecurangan yang dilakukan siswa. 

Berikut ini merupakan upaya mereduksi kecurangan dalam ujian yang sudah dilaksanakan:

1.Mengatur jarak tempat duduk siswa

Jarak tempat duduk antara siswa minimal 1 meter. Jika ruang kelas sebagai ruang ujian berukuran 8 x 8 meter, memungkinkan diisi paling banyak 20 siswa.

Ketentuan ini biasanya sesuai dengan peraturan pelaksanaan ujian nasional. 

Pengaturan jarak tempat duduk ini bertujuan untuk mengurangi kesempatan peserta untuk menyontek hasil kerja temannya.

2.Membuat paket soal berbeda

Ini sebagian besar sudah dilaksanakan. Namun ujian sekolah atau ujian semester biasanya dibuat hanya 2 paket soal, paket A dan paket B.

Semakin banyak paket soal semakin memperkecil peluang untuk membuat kecurangan dalam ujian.

3.Larangan izin bersama

Sistem pengawasan juga mengatur masalah siswa yang minta izin meninggalkan ruangan dengan alasan-alasan tertentu.

Guru pengawas tidak mungkin memaksa siswa untuk tidak meninggalkan kelas. Namun jika mengizinkan siswa semestinya tidak mengizinkan lebih dari satu siswa dalam waktu yang sama.

4.Tidak membawa peralatan apapun ke ruang ujian

Aturan ini sebenarnya sudah diterapkan namun pengawas sering terlupa untuk memeriksa lebih lanjut. Siswa berhasil membawa peralatan tertentu seperti hp yang bisa digunakan untuk menggunakan fasilitas google untuk menjawab soal.

5.Pemeriksaan sebelum masuk

Pemeriksaan lain yang tak kalah penting adalah terhadap yang lazim dibawa atau dipakai siswa seperti sapu tangan, tisu dan hal lainnya. Ini tidak berarti caranya harus memberlakukan siswa dengan cara menggeledah. 

Paling tidak pengawas memperhatikan setiap peserta dengan segala penampilannya.

Cara di atas bukanlah cara baru mengatasi kecurangan dalam ujian namun dalam penerapannya perlu lebih diintensifkan. Keluhan selama ini adalah lemahnya sistem pengawasan saat ujian. 

Dan barangkali ini pula yang perlu dibenahi secara berangsur-angsur dalam pelaksanaan ujian di sekolah.***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel