5 Cara Mengatasi Kecurangan Ujian
Desember 13, 2014
5 cara mengatasi kecurangan dalam
ujian – Kecurangan dalam ujian seakan sudah membudaya
di kalangan sebagian kecil siswa. Bahkan bukan mustahil itu juga dilakukan oleh
mahasiswa, atau calon pegawai negeri yang mengikuti tes masuk pegawai negeri.
Ilustrasi gambar (Matrapendidikan.id)
Mencontek adalah salah satu bentuk kecurangan yang paling populer. Aneka modus yang dilakukan pada umumnya menunjukkan ketidakberdayaan siswa dalam mengahadapi ujian. Tidak percaya diri atau pun tidak siap sama sekali mengerjakan soal-soal ujian.
Ini akan berdampak kurang baik terhadap budaya belajar yang semestinya digalakkan oleh siswa.
Baca kembali: 3 Cara Curang dalam Ujian
Untuk
mengurangi resiko kecurangan dalam ujian, perlu dibuat sistem pelaksanaan dan
pengawasan ujian yang valid.
Artinya, strategi pelaksanaan maupun pengawasan
ujian berorientasi pada modus kecurangan yang dilakukan siswa.
Berikut ini
merupakan upaya mereduksi kecurangan dalam ujian yang sudah dilaksanakan:
1.Mengatur jarak tempat duduk siswa
Jarak
tempat duduk antara siswa minimal 1 meter. Jika ruang kelas sebagai ruang ujian
berukuran 8 x 8 meter, memungkinkan diisi paling banyak 20 siswa.
Ketentuan ini
biasanya sesuai dengan peraturan pelaksanaan ujian nasional.
Pengaturan jarak tempat duduk ini bertujuan untuk mengurangi kesempatan peserta untuk menyontek
hasil kerja temannya.
2.Membuat paket soal berbeda
Ini
sebagian besar sudah dilaksanakan. Namun ujian sekolah atau ujian semester
biasanya dibuat hanya 2 paket soal, paket A dan paket B.
Semakin banyak paket
soal semakin memperkecil peluang untuk membuat kecurangan dalam ujian.
3.Larangan izin bersama
Sistem
pengawasan juga mengatur masalah siswa yang minta izin meninggalkan ruangan
dengan alasan-alasan tertentu.
Guru pengawas tidak mungkin memaksa siswa untuk
tidak meninggalkan kelas. Namun jika mengizinkan siswa semestinya tidak
mengizinkan lebih dari satu siswa dalam waktu yang sama.
4.Tidak membawa peralatan apapun ke ruang ujian
Aturan
ini sebenarnya sudah diterapkan namun pengawas sering terlupa untuk memeriksa
lebih lanjut. Siswa berhasil membawa peralatan tertentu seperti hp yang bisa
digunakan untuk menggunakan fasilitas google untuk menjawab soal.
5.Pemeriksaan sebelum masuk
Pemeriksaan
lain yang tak kalah penting adalah terhadap yang lazim dibawa atau dipakai
siswa seperti sapu tangan, tisu dan hal lainnya. Ini tidak berarti caranya
harus memberlakukan siswa dengan cara menggeledah.
Paling tidak pengawas
memperhatikan setiap peserta dengan segala penampilannya.
Cara
di atas bukanlah cara baru mengatasi kecurangan dalam ujian namun dalam
penerapannya perlu lebih diintensifkan. Keluhan selama ini adalah lemahnya
sistem pengawasan saat ujian.
Dan barangkali ini pula yang perlu dibenahi
secara berangsur-angsur dalam pelaksanaan ujian di sekolah.***