5 Hal Penting dalam Penyusunan KTSP

5 Hal penting dalam penyusunan ktsp – Setiap sekolah mempunyai potensi yang beraneka ragam. Antara satu sekolah dengan sekolah lain memiliki sumberdaya yang berbeda-beda. Potensi dan sumberdaya yang beragam ini akan menjadi pertimbangan dalam mengembangkan program dan kebijakan sekolah.

Pihak pengelola sekolah mempunyai kewenangan penuh dalam menyusun dan menjalankan program pendidikan.

Kurikulum 2006 atau kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) mengakomodir kewenangan pengelola sekolah. Namun tetap mengacu pada standar nasional pendidikan (SNP). 

Implikasinya adalah lahirnya kurikulum sekolah yang aplikabel (dapat diterapkan). Setiap sekolah mempunyai kurikulum yang khas. Yang membedakan satu sekolah dengan sekolah lain. 
Baca juga: Sekelumit Nostalgia Kurikulum 2006
Kurikulum sekolah merupakan dokumen penting sebagai pemandu kegiatan operasional sekolah. Oleh sebab itu penyusunan KTSP harus berorientasi pada potensi dan situasi kondisi sekolah. Ada 5 hal penting yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun KTSP:

1.Sarana dan prasarana sekolah

Merupakan semua sumber daya yang dimiliki sekolah untuk menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Segala bentuk kegiatan perlu disesuaikan dengan fasilitas yang dimiliki. 

Misalnya, apakah sekolah sudah mempunyai perpustakaan yang memadai atau belum, laboratorium IPA, laboratorium computer, alat-alat olah raga, dan lain sebagainya. Hal ini termasuk menjadi pertimbangan dalam menyusun kurikulum di skeolah.

2.Seni dan kebudayaan daerah

Penyusunan kurikulum disesuaikan dengan seni dan budaya yang dikembangkan oleh pemerintah daerah. Namun demikian perlu dipertimbangkan seni dan budaya apa yang cocok diterapkan di sekolah.

3.Lingkungan sosial dan ekonomi

Kebijakan dan program sekolah perlu mengacu pada kondisi sosial dan ekonomi masyarakat. Bagaimana perhatian masyarakat terhadap pendidikan, sumber pendapatan dan ekonomi masyarakat. 

Hal ini dilakukan agar semua program dan kebijakan sekolah diterima oleh orang tua siswa maupun masyarakat di sekitarnya.

4.Letak geografis

Lingkungan dan kondisi geografis juga perlu dipertimbangkan. Apakah sekolah berlokasi di ketinggian, perbukitan, di tempat keramaian, atau daerah lembah. 

Kemudian jarak sekolah dengan jarak rumah tempat tinggal siswa perlu juga diperhitungkan. Ini berguna untuk menerapkan aturan dan disiplin sekolah.

5.Dukungan pemerintah dan swasta

Yang tak kalah penting adalah dukungan pemerintah setempat terhadap pelaksanaan pendidikan. Begitu pula dengan pihak swasta yang ada di sekitar lingkungan sekolah. 

Termasuk dalam hal ini adalah alumni sekolah atau perantau-perantau yang berasal dari daerah tempat sekolah berada.

Jalinan kerja sama dengan pihak tersebut sangat penting artinya dalam memajukan pendidikan di sekolah. 

Bukan mustahil pihak ini akan memberikan kontribusi besar terhadap pembangunan fisik sekolah, beasiswa, dan lain sebagainya.***