Kecenderungan Mata dan Lidah
Desember 14, 2014
Kecenderungan mata dan lidah
– Secara alamiah, mata cenderung ingin melihat sesuatu yang indah. Begitu pula
lidah, ingin mengecap segala sesuatu yang enak dan lezat. Namun pada
kenyataannya, tidak mungkin memenuhi kecenderungan mata dan lidah itu secara
sempurna. Kemampuan manusia untuk memenuhi kecenderungan itu sangat terbatas.
Mata dan lidah adalah dua dari lima alat indra manusia. Sudah dimaklumi bahwa mata adalah alat indra penglihatan.
Meskipun demikian, kita belum bisa melihat sesuatu kalau belum ada cahaya yang memantul ke mata. Jadi, untuk melihat sesuatu harus ada alat indra dan cahaya.
Baca juga: Mata Manusia Identik dengan Kamera?
Namun
kita juga diingatkan untuk selalu berhati-hati menggunakan mata.
Jangan sampai
salah lihat, atau jangan gunakan untuk melihat sesuatu yang dilarang. Sering
terjadi salah paham gara-gara salah lihat.
Atau barangkali cara melihat sesuatu
yang salah. Misalnya, melihat seseorang yang pemarah dengan sudut mata aneh.
Memandang seseorang dengan cara pandang menaruh curiga.
Atau melihat istri orang yang cantik terlalu
lama dengan pandangan tak wajar. Ini mungkin akan menimbulkan masalah.
Lidah
mungkin tak kalah sengitnya. Lidah adalah indra pengecap rasa; asin, manis,
asam dan pahit. Lidah juga berfungsi untuk membantu penempatan makanan di dalam
mulut. Selain itu sebagai alat untuk berbicara.
Baca juga: Fakta di Balik Lidah Manusia
Secara
anatomi, lidah hanyalah sepotong daging tanpa tulang yang dapat menjulur dalam
rongga mulut.
Meskipun demikian, kemampuan daging lidah ini untuk membuat
pemiliknya maupun orang lain sengsara sungguh luar biasa.
Bahkan orang bijak
menggambarkan lebih tajam dari belati untuk melukai orang lain.
Luka karena
belati masih bisa disembuhkan. Apa hendak dinyana, luka oleh sayatan lidah
entah kapan sembuhnya.
Bahkan kita sering diajarin oleh orang tua, kalau pandai menggunakan
kecenderungan mata dan lidah dengan baik.
Kita maupun orang lain akan menjadi
senang. Banyak punya teman, sebaliknya jarang punya musuh. Begitu kata orang
tua kita!***