Banyak Duduk Ketika Mengajar
Januari 19, 2015
Banyak duduk ketika mengajar
– Di mata siswa, setiap guru itu memiliki pola dan cara mengajar yang unik.
Unik dalam hal ini berbeda antara satu
guru dengan yang lainnya. Namun perlu diperhatikan jika keunikan yang
ditampilkan oleh guru telah menimbulkan masalah pengelolaan kelas.
Misalnya, seorang guru terlalu banyak duduk di kursi guru ketika mengajar di kelas. Menjelaskan materi pelajaran sambil duduk. Malas menulis di papan tulis.
Nah, tanpa disadari kebiasaan unik ini akan menjadi bumerang bagi guru bersangkutan. Mengapa?
Perhatian guru dalam mengajar tidak merata ke seluruh kelas. Hanya murid bagian depan yang selalu mendapat perhatian.
Apalagi murid yang duduk di bagian depan bertubuh tinggi. Bagian belakang terhalang sehingga memungkinkan mereka tidak serius mengikuti pelajaran.
Kondisi
ini sering dimanfaatkan siswa untuk melakukan kegiatan di luar materi belajar.
Misalnya,
tidur-tiduran dengan merendahkan kepala ke atas meja belajar siswa, mengobrol
dengan teman terdekatnya, bahkan online via hp yang berhasil mereka selundupkan
ke dalam kelas, dan aktivitas lainnya.
Bahkan kondisi ini berpotensi besar
untuk menciptakan gangguan proses
belajar yang sedang berlangsung.
Mengajar
dan belajar merupakan proses yang dinamis. Ada interaksi atau hubungan timbal balik antara siswa dengan guru, atau siswa dengan sumber belajar yang ada serta
temannya sendiri.
Terciptanya interaksi yang dinamis juga sangat ditentukan posisi berdiri guru ketika mengajar.
Posisi
berdiri guru yang bervariasi, ketika menulis di papan tulis, saat menerangkan
pelajaran dan kondisi lainnya.
Ini memungkinkan guru dengan mudah mengelola kegiatan belajar siswa yang
begitu banyak dalam ruangan kelas.
Pandangan guru kepada murid tidak monoton.
Guru
bisa memantau keadaan siswa di bagian belakang, pojok kiri maupun kanan. Dapat
mengedarkan pandangan ketika berbicara kepada semua siswa.
Ini hanya dapat
dilakukan dengan baik ketika guru merubah-ubah posisi berdiri ketika mengajar.***