Efektifkah Program Sertifikasi Guru?
Januari 09, 2015
Efektifkah
program sertifikasi guru?
- Program sertifikasi telah berjalan
10 tahun sejak diluncurkan pertama kali tahun 2005 lalu. Ada dua misi utama
yang hendak diwujudkan melalui program eksklusif dunia pendidikan ini.
Kesejahteraan dan profesionalisme guru. Muara dari program pemerintah tersebut adalah peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.
Sebenarnya, kualitas pendidikan tidak hanya ditentukan oleh kualitas guru. Masih banyak program lain yang perlu dibenahi, seperti sarana dan prasarana, kurikulum pendidikan dan manajemen pendidikan.
Program sertifikasi sebenarnya
menganut azas two in one. Dua misi (kesejahteraan
dan profesionalitas) dengan satu sasaran (guru). Guru yang sejahtera akan
berpeluang besar untuk meningkatkan profesionalisme dalam menjalankan tugas
keguruan.
Asumsi ini berawal dari
anggapan, rendahnya kemampuan guru melaksanakan tugasnya karena kesejahteraan
yang belum memadai.
Bagaimana guru akan konsentrasi dan meningkatkan kemampuan mengajar jika kondisi
ekonominya memprihatinkan.
Guru dililit oleh berbagai permasalahan ekonomi
sehingga disinyalir ada guru yang mencari usaha sampingan yang kadang-kadang
meninggalkan tugasnya.
Sekarang, setelah program
sertifikasi dilaksanakan, kesejahteraan guru sudah agak memadai, luar biasa!
Penghasilan guru sertifikasi satu kali dari gaji pokok yang diterima tiap bulan.
Tentu saja resikonya, beban tugas guru semakin berat, baik kuantitas maupun
kualitasnya.
Guru dituntut lebih profesional
dalam melaksanakan tugasnya. Oleh sebab itu guru harus memiliki 4 kompetensi dasar
minimal; kompetensi profesional, pedagogik, kepribadian dan kompetensi sosial.
Guru adalah ujung tombak dalam
peningkatan kualitas pendidikan. Dikatakan ujung tombak karena berinteraksi
langsung dengan objek, sekaligus subjek pendidikan yaitu peserta didik.
Guru
profesional akan mampu berinteraksi secara dinamis dalam pembelajaran.
Semestinya tercipta pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan.
Dalam konteks pembelajaran,
proses pembelajaran yang berkualitas akan mengantarkan guru pada pencapaian
hasil secara optimal.
Pembelajaran berkualitas disajikan oleh guru-guru
profesional. Guru yang memiliki kreativitas dan inovasi dalam mengoptimalkan
proses pembelajaran.
Bagaimana kualitas
pendidikan? Indikator kualitas
pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah adalah nilai evaluasi murni
(NEM) yang diperoleh melalui ujian nasional.
Apakah rata-rata NEM siswa tinggi
sudah mencerminkan pendidikan berkualitas? Belum tentu!
NEM hanyalah salah satu tolok
ukur mutu pendidikan. Masih banyak indikator lain yang dijadikan pedoman dalam
menentukan kualitas pendidikan.
Misalnya sikap dan tingkah laku siswa,
keterampilan dasar yang dimiliki siswa sesuai tingkatan pendidikan.
Nah, apakah program sertifikasi
guru sudah efektif untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas? Inilah yang selalu menjadi paradigma dalam
dunia pendidikan kita.***