Mengenal Gejala Stress pada Siswa
Januari 02, 2015
Mengenal gejala stress pada siswa
- Beban belajar yang cukup berat sering membuat siswa mengalami tekanan
psikologis. Kegiatan belajar di kelas yang padat namun waktu istirahat sedikit.
Beban belajar itu juga diiringi dengan tumpukan tugas dan pekerjaan rumah (PR) dari guru. Kondisi ini diperburuk oleh suasana pembelajaran yang tidak kondusif.
Demikian kesimpulan admin matra pendidikan setelah cukup lama mencermati dan menangani siswa bermasalah di sekolah. Proses belajar yang cenderung memberatkan siswa rentan menimbulkan stress berat pada sebagian kecil siswa.
Selain itu, masih banyak masalah lain yang menghimpit pikiran siswa, seperti masalah sosial dengan teman, guru dan bahkan masalah dengan orang tua di rumah.
Berdasarkan
pengalaman emperis, mendeteksi siswa yang mengalami stress secara langsung,
memang sulit dilakukan secara gamblang. Pada umumnya siswa tidak mau, merasa
malu jika dikatakan telah mengalami stress.
Enggan untuk mengatakan atau berterus terang, kalau sesungguhnya mereka telah mengalami tekanan batin yang luar biasa.
Enggan untuk mengatakan atau berterus terang, kalau sesungguhnya mereka telah mengalami tekanan batin yang luar biasa.
Bahkan
ada di antara siswa yang merasa diri mereka tidak mengalami masalah. Padahal
mereka sering menunjukkan sikap dan perilaku yang tidak wajar. Lucunya, ada juga
di antara mereka tidak mengetahui kalau dirinya sedang mengalami masalah.
Para
guru di sekolah bisa mendeteksi siswa yang mengalami tekanan mental berdasarkan
indikator tertentu. Misalnya, melalui buku catatan kasus siswa bermasalah dan
grafik prestasi belajar.
Buku catatan kasus memuat kasus-kasus yang terjadi pada siswa selama berada di sekolah. Bolos belajar, terlambat mengikuti pelajaran, kekerasan terhadap teman, dan lain sebagainya.
Buku catatan kasus memuat kasus-kasus yang terjadi pada siswa selama berada di sekolah. Bolos belajar, terlambat mengikuti pelajaran, kekerasan terhadap teman, dan lain sebagainya.
Dampak
yang lebih luas adalah menurunnya prestasi
belajar. Siswa yang mengalami tekanan mental sulit menunjukkan prestasi
lebih baik. Mereka cenderung menunjukkan masalah belajar yang bervariasi.
Jika
guru lebih luas mengamati gejala siswa yang mengalami stress bisa dipantau
melalui situs media sosial, seperti facebook dan twitter serta media lain yang
umum digunakan siswa untuk berinteraksi sosial.
Siswa
yang bermasalah sering mengupdate status yang bersifat galau, menyerang dan
kasar. Seakan-akan media yang mereka gunakan sebagai teman curhat, melampiaskan
kemarahan, keluh kesah, dan menumpahkan segala kegalauan sebagai indikator
mereka bermasalah secara psikologis.
Mengenal gejala stress
yang melanda siswa bermanfaat untuk mengambil tindakan selanjutnya bagi guru
bahkan orang tua siswa. Ini akan menjadi langkah strategis untuk mengatasi
kendala-kendala dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di sekolah.***