Mengenal Gejala Stress pada Siswa

Mengenal gejala stress pada siswa - Beban belajar yang cukup berat sering membuat siswa mengalami tekanan psikologis. Kegiatan belajar di kelas yang padat namun waktu istirahat sedikit. 

Beban belajar itu juga diiringi dengan tumpukan tugas dan pekerjaan rumah (PR) dari guru. Kondisi ini diperburuk oleh suasana pembelajaran yang tidak kondusif.

Demikian kesimpulan admin matra pendidikan setelah cukup lama mencermati dan menangani siswa bermasalah di sekolah. Proses belajar yang cenderung memberatkan siswa rentan menimbulkan stress berat pada sebagian kecil siswa. 

Selain itu, masih banyak masalah lain yang menghimpit pikiran siswa, seperti masalah sosial dengan teman, guru dan bahkan masalah dengan orang tua di rumah.

Berdasarkan pengalaman emperis, mendeteksi siswa yang mengalami stress secara langsung, memang sulit dilakukan secara gamblang. Pada umumnya siswa tidak mau, merasa malu jika dikatakan telah mengalami stress. 

Enggan untuk mengatakan atau berterus terang, kalau sesungguhnya mereka telah mengalami tekanan batin yang luar biasa.

Bahkan ada di antara siswa yang merasa diri mereka tidak mengalami masalah. Padahal mereka sering menunjukkan sikap dan perilaku yang tidak wajar. Lucunya, ada juga di antara mereka tidak mengetahui kalau dirinya sedang mengalami masalah.

Para guru di sekolah bisa mendeteksi siswa yang mengalami tekanan mental berdasarkan indikator tertentu. Misalnya, melalui buku catatan kasus siswa bermasalah dan grafik prestasi belajar. 

Buku catatan kasus memuat kasus-kasus yang terjadi pada siswa selama berada di sekolah. Bolos belajar, terlambat mengikuti pelajaran, kekerasan terhadap teman, dan lain sebagainya.

Dampak yang lebih luas adalah menurunnya prestasi belajar. Siswa yang mengalami tekanan mental sulit menunjukkan prestasi lebih baik. Mereka cenderung menunjukkan masalah belajar yang bervariasi.

Jika guru lebih luas mengamati gejala siswa yang mengalami stress bisa dipantau melalui situs media sosial, seperti facebook dan twitter serta media lain yang umum digunakan siswa untuk berinteraksi sosial.

Siswa yang bermasalah sering mengupdate status yang bersifat galau, menyerang dan kasar. Seakan-akan media yang mereka gunakan sebagai teman curhat, melampiaskan kemarahan, keluh kesah, dan menumpahkan segala kegalauan sebagai indikator mereka bermasalah secara psikologis.

Mengenal gejala stress yang melanda siswa bermanfaat untuk mengambil tindakan selanjutnya bagi guru bahkan orang tua siswa. Ini akan menjadi langkah strategis untuk mengatasi kendala-kendala dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di sekolah.***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel