Sederhana Itu Indah dan Nyaman
Januari 16, 2015
Sederhana itu indah dan nyaman –
Kalimat seperti judul artikel ini mungkin sudah sering kita dengar. Sifat
sederhana merupakan sebuah karakter yang perlu dipraktikkan dalam kehidupan
sehari-hari. Di lingkungan keluarga
maupun lingkungan lain dimana kita berada.
Pendidikan karakter sederhana
memerlukan contoh dan tauladan. Terutama sekali dari orangtua dan orang dewasa
yang ada di lingkungan keluarga.
Namun menerapkannya tidak semudah
mengucapkannya. Perlu waktu dan kebiasaan serta pandangan terhadap pola hidup sederhana.
Banyak
hal yang menentukan seorang bersikap hidup sederhana. Salah satunya adalah
persepsi terhadap makna sederhana itu sendiri. Seorang pejabat eselon misalnya,
sudah merasa hidupnya sederhana.
Namun masyarakat menilainya sudah hidup mewah
dengan segala fasilitas yang dimilikinya. Ada kendaraan dan rumah mewah serta
fasilitas lainnya.
Seorang
petani yang hidup di desa merasa hidupnya sederhana. Rumah sangat sederhana,
mempunyai motor yang masih layak pakai. Pergi pagi pulangnya sore dari sawah
atau ladang.
Makan dengan lauk dan sayuran apa adanya. Penghasilan dari bertani
hanya cukup memenuhi kebutuhan harian dan membiayai pendidikan anak.
Begitu
pula seorang pegawai rendah yang berpenghasilan pas-pasan untuk hidup
sehari-hari. Tidak memaksakan diri untuk memiliki sesuatu yang tidak sesuai
dengan kondisi ekonomi keluarga.
Dengan demikian akan terhindar dari beban
pikiran berat karena sudah merasa cukup dengan apa yang diterima dan dimiliki.
Mungkin
seseorang akan menilai petani dan pegawai rendah seperti ilustrasi di atas
tidak mempunyai motivasi kuat untuk hidup lebih bagus. Selalu mengalah dan tidak
merasa gengsi ketinggalan materi dari orang lain.
Sebaliknya,
pola hidup seperti petani dan pegawai rendah, bagus untuk diterapkan. Kenapa?
Orang yang hidup sederhana dan merasa qanaah
(cukup dengan apa yang dimiliki) biasanya lebih tenang dan nyaman menjalani
hidup.
Yang dipikirin hanyalah kebutuhan hidup minimal, terutama sekali
kebutuhan pokok (pangan, sandang dan papan). Tidak banyak memikirkan hutang
ini hutang itu. Cicilan kredit ini dan itunya.
Jadi,
hidup sederhana itu indah dan membuat pikiran nyaman. Memiliki kemerdekaan yang
hakiki dalam hidup. Tidak banyak ancaman dan tekanan dari pihak luar.
Tidak
banyak pikiran (bukan berarti tidak berpikir) karena memang tidak memungkinkan
untuk berpikir yang rumit-rumit.
Alangkah
indahnya hidup sederhana. Betapa nyamannya hidup tanpa banyak beban pikiran
yang menghimpit.
Tidur enak meskipun di rumah yang sederhana. Makan dengan pakan
nasi cabe dan garam mungkin terasa lebih nyaman. Mungkin….barangkali…***