Kelebihan dan Kekurangan Mading Sekolah
Februari 12, 2015
Kelebihan dan kekurangan mading
sekolah – Kali ini kembali dibahas masalah mading
sekolah. Rasanya kurang lengkap jika tidak mengkaji kelebihan dan kekurangan mading sekolah
jika dibanding majalah sekolah. Mudah-mudahan sahabat blogger dan netter tidak
bosan berkunjung ke blog artikel pendidikan ini.
Buletin komunikasi OSIS di sekolah, dapat diwujudkan dalam bentuk mading alias majalah dinding.
Namun yang lebih maju dari ini adalah dalam bentuk majalah dan buku. Dengan buletin ini, siswa dapat berkomunikasi dan saling berbagi tulisan atau karya tulis.
Pendek kata, siswa dapat mencurahkan segala aspirasinya dalam beerbagai jenis karya tulis. Oleh sebab itu pemberdayaan mading sekolah perlu dilakukan.
Sebenarnya mading sekolah memiliki kekurangan sekaligus kelebihan jika dibandingkan dengan majalah sekolah. Berikut
beberapa kelebihan dan kekurangan mading sekolah:
Kelebihan mading
1.Praktis
Mading
lebih praktis dan sederhana sehingga mudah untuk dikerjakan. Karya siswa dapat
ditempelkan langsung dalam lemari kaca.
Tentu saja jika memenuhi kriteria yang
dipersyaratkan oleh redaksi. Di samping itu juga dapat menjadi media belajar
awal atau latihan dasar untuk membuat dan menerbitkan karya tulisnya.
2.Ekonomis
Mading
sangat ekonomis dari segi biaya dan waktu. Untuk menempelkan karya tulis siswa
tidak perlu membutuhkan waktu banyak.
Begitu pula anggaran biaya yang
dikeluarkan utuk mengelola mading sekolah.
3.Murah dan meriah
Pengelolaan mading sekolah yang baik dapat menimbulkan nuansa kemeriahan. Ini
memang tidak mudah mengelolanya.
Perlu dukungan dan sosialisasi semua guru
agar siswa memeriahkan mading sekolah.
Kekurangan mading
1.Membaca mading
Siswa harus berdiri di depan mading. Ini akan menimbulkan
kesulitan tersendiri bagi sebagian siswa.
Pada umumnya siswa enggan untuk berduyun-duyun ke areal mading digantung hanya sekadar untuk membaca tulisan di sana.
2.Dokumentasi tulisan yang diterbitkan hanya disimpan redaksi
Tempelan tulisan siswa akan digilirkan sesuai periode yang ditentukan. Artikel yang sudah habis masa tempel akan diganti dengan artikel baru.
Arsip karya siswa yang lama ini akan disimpan oleh redaksi. Tidak bisa dibawa
pulang dan didokumentasikan oleh setiap siswa.
3.Mading sering sepi
Memang, mading sering sepi dari pengunjung karena keterbatasan waktu siswa untuk mengunjungi mading.
Kadang-kadang
waktu istirahat cukup pendek sehingga siswa cenderung memilih untuk beristirahat di dalam kelas atau taman kelas. Atau pergi ke kantin untuk mengisi perut kosong setelah belajar.
Meskipun memiliki kekurangan, keberadaan mading sekolah tetap menjadi ajang positif bagi siswa untuk belajar dan berlatih menulis.
Menyalurkan bakat dan minat dalam tulis menulis. Bahkan menimbulkan kebanggaan tersendiri bagi siswa. Mengandung nilai kepuasan tersendiri bagi siswa yang telah berpartisipasi dalam meramaikan mading sekolah.***