Pendidikan Sebagai Investasi Terbesar
Februari 23, 2015
Pendidikan sebagai investasi terbesar
- Sampai saat ini, pendidikan masih dianggap sebagai investasi terbesar suatu
bangsa. Kendatipun nilai dan jumlah investasi tidak bisa dinyatakan dengan
angka. Sektor pembangunan pendidikan mutlak menjadi lirikan investor karena
akan menjadi penentu kualitas sumberdaya manusia Indonesia.
Tanpa mengesampingkan sektor pembangunan lain, sektor pendidikan mutlak menjadi pusat perhatian semua stakeholder yang terkait dengan dunia pendidikan.
Sasaran utamanya adalah peningkatan mutu pendidikan secara komprehensif seperti dijalankan oleh negara yang lebih dulu maju dari Indonesia.
Negara-negara
maju di dunia pada umumnya memiliki mutu
pendidikan relatif tinggi.
Malaysia, Australia, Singapura dan Thailand
merupakan negara tetangga dengan peringkat sumberdaya manusia di atas Indonesia.
Hal ini tidak terlepas dari kontribusi sektor pendidikan yang memang lebih baik
jika dibandingkan dengan negeri ini.
Tidaklah mengherankan jika banyak putra
dan putri Indonesia berminat melanjutkan pendidikan di luar negeri, termasuk
negara tetangga disebutkan tadi.
Pendidikan
merupakan wahana untuk meningkatkan sumberdaya
manusia.
Dalam konteks pembangunan Indonesia, sumberdaya manusia adalah manusia yang diikutsertakan dalam
proses pembangunan nasional.
Sumberdaya manusia yang berkualitas diharapkan
mampu mengeksplorasi, mengeksploitasi
dan mengelola sumber kekayaan alam di laut maupun di darat secara
efektif dan efisien.
Sedangkan
hasil-hasilnya dapat digunakan secara maksimal untuk kepentingan pembangunan bangsa
Indonesia sendiri tanpa campur tangan pihak asing.
Dengan demikiam, masyarakat yang adil dan
makmur yang sering digembor-gemborkan selama ini tidak hanya sekadar slogan
namun akan menjadi kenyataan.
Sumberdaya
manusia berkualitas memiliki kemampuan
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
canggih, berbudaya dan berkepribadian serta memiliki keterampilan yang handal dalam mengelola kekayaan alam yang dimiliki.
Salah
satu bentuk penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah teknologi tepat
guna dalam bidang ekonomi dan industri sebagai matras utama pembangunan
Indonesia.
Teknologi tepat guna menjadi kebutuhan yang mendesak sehubungan
dengan era perdagangan bebas ASEAN (AFTA) yang telah dimulai sejak tahun 2003
dan akan berkembang tahun 2020.
Tantangan
AFTA ini perlu ditindaklanjuti dengan peningkatan produksi dalam negeri
Indonesia. Hal ini cukup beralasan agar negara-negara ASEAN yang lainnya tidak
menguasai pasar dalam negeri sendiri.
Bangsa Indonesia harus mampu menguasai pasar dalam negeri dengan berbagai
langkah dan tindakan seperti mencintai dan menggunakan produksi dalam negeri
sendiri yang tak kalah dari produksi negara-negara asing lainnya.
Pendidikan
menjadi salah satu sektor pembangunan yang berperanan penting dalam
menindaklanjuti fenomena tersebut di atas.
Itulah sebabnya mengapa sektor pendidikan mutlak mendapat perhatian semua pihak
pemangku kebijakan.
Upaya
pembenahan itu sebenarnya sudah berlangsung sejak lama.
Kebijakan pendidikan di
Indonesia mengarah pada 4 hal yaitu peningkatan mutu pendidikan, pemerataan
untuk memperoleh kesempatan belajar, relevansi pendidikan dan efisiensi produk
pendidikan.
Program
sertifikasi guru yang dijalankan dewasa ini merupakan salah satu upaya untuk
meningkatkan mutu pendidikan di jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Program wajib belajar 9 tahun yang direncanakan berlanjut menjadi
12 tahun merupakan upaya pemerataan untuk memperoleh pendidikan.
Bahkan
untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah pertama, bantuan operasional
sekolah menjadi upaya nyata keseriusan pemerintah dalam pemerataan untuk
memperoleh kesempatan belajar dan menunjang program wajib belajar 9 tahun.
Namun menjadi persoalan mendasar adalah relevansi dan efesiensi produk
pendidikan.
Hal ini menjadi masalah menarik untuk didiskusikan di media
manapun.
Persoalan
lain yang sering mengganjal upaya peningkatan mutu pendidikan adalah kebutuhan
masyarakat akan pendidikan dan rendahnya minat baca masyarakat.
Masyarakat
Indonesia perlu memiliki kesadaran betapa pentingnya pendidikan anak sehingga
mendorong putra dan putrinya untuk sekolah dan melanjutkannya ke jenjang yang
lebih tinggi.
Selain
itu, betapa pentingnya menumbuhkan budaya baca untuk memperoleh berbagai
informasi pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat untuk kehidupan
sehari-hari.
Hal ini dapat diberdayakan di lingkungan sekolah, keluarga dan lingkungan masyarakat.
Pendidikan
itu tidak hanya melalui pendidikan formal melainkan juga melalui pendidikan non-formal.
Pendidikan formal mulai
jenjang pendidikan dasar sampai jenjang perguruan tinggi.
Sementara itu
pendidikan di luar lembaga sekolah ditempuh melalui lembaga kursus, pelatihan,
bimbingan belajar dan lain sebagainya.
Dua jalur lembaga ini akan bekerja sama
secara sinergis untuk menciptakan sumberdaya manusia yang berkualitas.***