Pendidikan Sebagai Investasi Terbesar

Pendidikan sebagai investasi terbesar - Sampai saat ini, pendidikan masih dianggap sebagai investasi terbesar suatu bangsa. Kendatipun nilai dan jumlah investasi tidak bisa dinyatakan dengan angka. Sektor pembangunan pendidikan mutlak menjadi lirikan investor karena akan menjadi penentu kualitas sumberdaya manusia Indonesia.

Tanpa mengesampingkan sektor pembangunan lain, sektor pendidikan mutlak menjadi pusat perhatian semua stakeholder yang terkait dengan dunia pendidikan. 

Sasaran utamanya adalah peningkatan mutu pendidikan secara komprehensif seperti dijalankan oleh negara yang lebih dulu maju dari Indonesia.

Negara-negara maju di dunia pada umumnya memiliki mutu pendidikan relatif tinggi.

Malaysia, Australia, Singapura dan Thailand merupakan negara tetangga dengan peringkat sumberdaya manusia di atas Indonesia. 

Hal ini tidak terlepas dari kontribusi sektor pendidikan yang memang lebih baik jika dibandingkan dengan negeri ini. 

Tidaklah mengherankan jika banyak putra dan putri Indonesia berminat melanjutkan pendidikan di luar negeri, termasuk negara tetangga disebutkan tadi.

Pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan sumberdaya manusia.

Dalam konteks pembangunan Indonesia, sumberdaya manusia  adalah manusia yang diikutsertakan dalam proses pembangunan nasional. 

Sumberdaya manusia yang berkualitas diharapkan mampu mengeksplorasi, mengeksploitasi  dan mengelola sumber kekayaan alam di laut maupun di darat secara efektif dan efisien.

Sedangkan hasil-hasilnya dapat digunakan secara maksimal untuk kepentingan pembangunan bangsa Indonesia sendiri tanpa campur tangan pihak asing.  

Dengan demikiam, masyarakat yang adil dan makmur yang sering digembor-gemborkan selama ini tidak hanya sekadar slogan namun akan menjadi kenyataan.

Sumberdaya manusia berkualitas memiliki kemampuan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi canggih, berbudaya dan berkepribadian serta memiliki keterampilan yang handal  dalam mengelola kekayaan alam yang dimiliki.

Salah satu bentuk penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah teknologi tepat guna dalam bidang ekonomi dan industri sebagai matras utama pembangunan Indonesia. 

Teknologi tepat guna menjadi kebutuhan yang mendesak sehubungan dengan era perdagangan bebas ASEAN (AFTA) yang telah dimulai sejak tahun 2003 dan akan berkembang tahun 2020.

Tantangan AFTA ini perlu ditindaklanjuti dengan peningkatan produksi dalam negeri Indonesia. Hal ini cukup beralasan agar negara-negara ASEAN yang lainnya tidak menguasai pasar dalam negeri sendiri. 

Bangsa Indonesia harus mampu  menguasai pasar dalam negeri dengan berbagai langkah dan tindakan seperti mencintai dan menggunakan produksi dalam negeri sendiri yang tak kalah dari produksi negara-negara asing lainnya.

Pendidikan menjadi salah satu sektor pembangunan yang berperanan penting dalam menindaklanjuti fenomena tersebut di atas.

Itulah sebabnya mengapa sektor pendidikan  mutlak mendapat perhatian semua pihak pemangku kebijakan.

Upaya pembenahan itu sebenarnya sudah berlangsung sejak lama.

Kebijakan pendidikan di Indonesia mengarah pada 4 hal yaitu peningkatan mutu pendidikan, pemerataan untuk memperoleh kesempatan belajar, relevansi pendidikan dan efisiensi produk pendidikan.

Program sertifikasi guru yang dijalankan dewasa ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di jenjang pendidikan dasar dan menengah.  

Program wajib belajar  9 tahun yang direncanakan berlanjut menjadi 12 tahun merupakan upaya pemerataan untuk memperoleh pendidikan.

Bahkan untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah pertama, bantuan operasional sekolah menjadi upaya nyata keseriusan pemerintah dalam pemerataan untuk memperoleh kesempatan belajar dan menunjang program wajib belajar 9 tahun. 

Namun menjadi persoalan mendasar adalah relevansi dan efesiensi produk pendidikan.

Hal ini menjadi masalah menarik untuk didiskusikan di media manapun.

Persoalan lain yang sering mengganjal upaya peningkatan mutu pendidikan adalah kebutuhan masyarakat akan pendidikan dan rendahnya minat baca masyarakat. 

Masyarakat Indonesia perlu memiliki kesadaran betapa pentingnya pendidikan anak sehingga mendorong putra dan putrinya untuk sekolah dan melanjutkannya ke jenjang yang lebih tinggi.

Selain itu, betapa pentingnya menumbuhkan budaya baca untuk memperoleh berbagai informasi pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari.

Hal ini dapat diberdayakan di lingkungan sekolah, keluarga dan lingkungan masyarakat.

Pendidikan itu tidak hanya melalui pendidikan formal melainkan juga melalui pendidikan non-formal.

Pendidikan formal mulai jenjang pendidikan dasar sampai jenjang perguruan tinggi. 

Sementara itu pendidikan di luar lembaga sekolah ditempuh melalui lembaga kursus, pelatihan, bimbingan belajar dan lain sebagainya.

Dua jalur lembaga ini akan bekerja sama secara sinergis untuk menciptakan sumberdaya manusia yang berkualitas.***    

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel