Relativitas Kualitas Sebuah Artikel
Februari 11, 2015
Relativitas kualitas sebuah
artikel – Media apa pun yang digunakan untuk menulis, pastilah
mengutamakan artikel yang berkualitas. Sebab, artikel itu akan dibaca oleh
pihak lain. Pihak lain itu adalah pembaca maupun pengunjung media.
Ada tujuan yang ingin dicapai oleh pembaca untuk menyimak artikel yang disuguhkan. Bermanfaat bagi yang membacanya.
Di media cetak, misalnya. Artikel atau tulisan yang dimuat agar bermanfaat bagi pembaca media itu. Pembacanya sudah pasti hanya manusia.
Jika dirasa tulisan bermanfaat dan banyak yang membacanya, oplah media tersebut akan melonjak dan untung besar akan diraih media cetak.
Namun
demikian, ada sisi lain yang sering terlupakan. Bahwa, pandangan setiap manusia
akan berbeda-beda dalam menilai artikel yang dibacanya. Sebagai contoh, bagi si
A, sebuah artikel yang dibacanya sangat berkualitas. Mengapa?
Artikel
yang dibaca, memang yang sedang dicarinya. Atau istilah lain, menyentuh
kepentingan pembacanya. Sesuai pula dengan bidang yang digelutinya. Paham
dengan topik pembahasan artikel tersebut.
Jangan lupa. Itu kondisi pembaca si A
dalam keadaan sehat wal’afiat. Bagaimana dengan si B?
Belum
tentu artikel yang sama akan berkualitas menurut si B. Artikel yang sedang
dibaca tidak sesuai dengan kepentingannya. Masih awam dengan apa yang sedang
dibaca.
Hm, dalam kondisi sakit gigi atau sakit kepala lagi… ini misalnya.
Bahkan, kepala jadi pusing saat membaca artikel tersebut. Termasuk membaca
artikel ini, hehehe.
Bagaimana dengan menulis artikel di media blog? Blog tidak hanya akan dibaca oleh manusia. Robot spider juga akan ikut menjelajahi sebuah
artikel yang ditulis.
Bagi manusia, sebuah artikel mungkin saja sangat
bermanfaat. Namun bisa jadi, menurut robot mesin pencari, artikel itu belum
berkualitas karena penulisannya tidak SEO
friendly.
Dianggap artikel spam oleh
mesin pencari. Jangankan tampil di halaman pertama, bahkan tidak terindeks oleh
mesin pencari.
Sebaliknya,
bagi seorang pembaca sebuah artikel
tidak berkualitas menurut sebagian besar pembaca/pengunjung. Namun bukan
mustahil artikel tersebut cukup baik menurut robot penjelajah. Karena sebuah artikel
yang ditulis sangat bersahabat dengan mesin pencari.
Ada
resiko artikel yang tidak bermutu menurut pengunjung, tetapi berkualitas
menurut search engine. Setelah membuka
artikel yang tampil, kemudian tanpa membacanya, mungkin akan ditutup langsung
oleh pembaca. Resikonya, bounce rate
(rasio pentalan) artikel tersebut akan tinggi.
Jelaslah,
bahwa sebuah artikel yang berkualitas itu bersifat relatif. Relativitas ini
akan mendorong kita untuk selalu menulis dengan baik.
Baik di mata pengunjung
dan baik pula di mata mesin pencarian. So, mari kita terus kita belajar menulis artikel.***