Strategi Memberi PR pada Siswa
Februari 01, 2015
Strategi memberi pr pada siswa
– Tugas rumah atau lebih populer disebut dengan pekerjaan rumah (PR). Tidak
akan banyak membawa manfaat bagi siswa. Bahkan hanya sekadar menambah beban kerja
siswa di rumah. Atau hanya akan menyusahkan siswa serta orang tuanya semata.
Hal itu akan terjadi jika guru asal-asalan memberikan tugas untuk dikerjakan siswa di rumah. Maksud asalan disini, tidak mempertimbangkan jumlah dan tingkat kesukaran tugas yang diberikan.
Lebih parah lagi, tugas yang diberikan kepada siswa tidak pernah atau jarang diperiksa dan ditindaklanjuti.
Sebaliknya, siswa pun akan asal-asalan mengerjakan PR itu. Atau hanya menyontek hasil pekerjaan temannya sesampai di sekolah. Lha? Ada apa dengan PR siswa?
Tugas
rumah yang diberikan oleh guru bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan
penguasaan siswa terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan. Keliru jika
guru memberi PR dengan tujuan agar siswa belajar di rumah.
Belajar atau tidak
seorang siswa di rumah tergantung sejauhmana motivasi belajar siswa dan perhatian orang tua di rumah.
Jika
siswa tidak memahami materi pelajaran yang diberikan guru di sekolah, kemudian
diberikan PR, alamat siswa hanya akan menyontek hasil pekerjaan temannya.
Atau
tidak akan mengerjakan pekerjaan itu karena tidak mengerti dengan materi tugas
yang diberikan. Oleh sebab itu perlu kiat tertentu untuk memberi PR agar dikerjakan
oleh siswa dengan baik di rumah.
1.Siswa telah memahami materi
Pastikan
kalau sebagian besar siswa telah memahami materi pelajaran yang sudah
diberikan. Kemungkinannya sebagian besar siswa akan mengerjakan PR dengan baik.
Termasuk yang belum mengerti materi pelajaran, akan termotivasi untuk belajar
pada yang sudah mengerti. Disinilah berawalnya proses belajar kelompok di rumah. Mereka saling membantu dalam mengerjakan tugas yang
diberikan guru.
2.Jumlah dan tingkat kesukaran
Perhatikan
jumlah dan tingkat kesukaran soal atau tugas yang diberikan. Perlu disesuaikan
dengan kemampuan siswa. Tidak perlu dalam jumlah yang banyak.
Yang lebih
penting adalah, materi tugas tidak perlu dengan tingkat kesukaran yang tinggi.
Ini agar mereka termotivasi untuk mengerjakan PR.
3.Motivasi verbal
Berikan
motivasi secara verbal agar siswa berusaha mengerjakan PR. Motivasi sangat
penting agar siswa mau mengerjakan PR. Dalam hal ini adalah motivasi
ekstrinsik. Salah satunya adalah memberikan pujian dan dukungan bagi siswa yang
sudah mengerjakan PR dengan baik. Ini menjadi motivasi yang penting bagi siswa.
4.Tindak lanjut
Jika
memberi PR haruslah ditindaklanjuti. Siswa sering berpikir buat apa membuat PR,
toh tugas itu tidak akan diperiksa oleh guru. Oleh sebab itu lebih baik tidak
memberikan PR jika tidak mempunyai waktu untuk memeriksa hasil tugas siswa.
Atau
tidak perlu, terlalu sering memberikan PR. Namun jika sudah memberikannya harus
ditindaklanjuti sehingga siswa mengetahui bagaimana hasil pekerjaannya di
rumah.
Strategi di atas dapat dikembangkan lagi sesuai dengan ciri khas mata pelajaran dan
karakter siswa di sekolah masing-masing. Semoga bermanfaat dan menjadi bahan inspirasi
dalam memberikan pekerjaan rumah kepada siswa.***