Ujian Nasional, Bukan Hanya Siswa yang Diuji

Ujian nasional, bukan hanya siswa yang diuji – Ujian merupakan tahap akhir dari proses pembelajaran di sekolah. Dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu. Ada ujian atau ulangan harian. Ini dilaksanakan setelah siswa mempelajari satu pokok bahasan.

Ada pula ujian tengah (mid) semester, ujian semester ganjil dan ujian semester genap (kenaikan kelas).

Sementara itu, ujian setelah menyelesaikan seluruh program pembelajaran dikenal dengan ujian sekolah (US). Jika diselenggarakan secara nasional maka disebut dengan ujian nasional (UN).

Ujian nasional (UN) memang telah terlanjur digadang-gadangkan sejak beberapa tahun terakhir.

Seakan-akan ujian ini menentukan nasib anak bangsa untuk menggapai masa depannya yang lebih cerah.

Itu pula yang menyebabkan terjadinya polemik tentang UN. Pihak yang bersikap pro dan kontra mengemukakan segala argumen tentang perlu tidaknya UN.

Namun akhirnya kedua pihak telah sama-sama membuang energi untuk berpolemik.

Kenyataannya UN tetap diadakan. Sistem dan prosedur pelaksanaannya lebih disempurnakan lagi. Tujuannya agar UN mencapai sasarannya, menjadi salah satu tolok ukur mutu pendidikan di sekolah maupun secara nasional.

UN tetap menggunakan sistem paket. Ini bertujuan untuk menjaga kemurnian hasil ujian nasional. Namun demikian kelulusan siswa diserahkan pada pihak sekolah. Ini disambut baik oleh pihak sekolah maupun orang tua siswa.

Kini, masa-masa ujian bagi siswa kelas terakhir di semua jenjang sudah di ambang pintu. Sebelum pelaksanaan ujian nasional, siswa harus mengadapi berbagai rangkaian ujian di sekolah. 

Ada ujian pra-UN, ujian tryout, ujian praktik dan ujian sekolah. Bukan main! Rangkaian ujian ini akan menguras energi siswa.

Memang, yang akan diuji itu adalah siswa. Namun semua pihak seakan ikut merasa diuji.

Jika anak gagal ujian dan tidak lulus, maka yang lebih dulu disalahkan adalah pihak sekolah. 

Masih beruntung jika orang tua siswa, ikut merasa gagal karena kurang memperhatikan anak belajar di rumah.

Dan lebih beruntung lagi jika pimpinan sekolah ikut merasa gagal ujian karena kelalaiannya membina warga sekolah dengan baik.***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel