Hambatan Menulis Bagi Guru
Desember 28, 2016
Hambatan menulis bagi guru – Aturan kenaikan pangkat dan angka kreditnya mengharuskan para pendidik untuk
melakukan unsur kegiatan pengembangan profesi. Hal ini akan menimbulkan masalah bagi guru yang tidak sempat
melakukannya. Bermasalah dalam kenaikan pangkat.
Bisa jadi pangkat guru akan mentok pada tingkat tertentu.
Banyak guru menganggap bahwa kegiatan pengembangan profesi identik dengan kegiatan tulis menulis.
Tentu saja hal ini keliru. Unsur pengembangan profesi guru tidak hanya menulis karya ilmiah. Masih banyak kegiatan lain yang dapat dilakukan oleh guru.
Baca : Kegiatan Pengembangan Profesi Guru
Misalnya, membuat diktat pelajaran, merekayasa atau membuat alat peraga pelajaran, menemukan karya tepat guna di bidang seni, sosial dan lain sebaginya.
Pendek kata, semua kegiatan atau karya bersifat inovasi dalam bidang pendidikan.
Menulis
karya ilmiah di bidang pendidikan dan kebudayaan. Diakui sebagai kegiatan yang
cukup berat.
Guru mengalami berbagai hambatan untuk melakukan kegiatan yang
satu ini. Ada 2 hambatan utama bagi guru dalam menulis:
1.Kemampuan menulis
Pada
dasarnya semua guru bisa menulis, termasuk menulis kreatif. Akan tetapi
kemampuan menulis itu jarang diasah sehingga menjadi tumpul.
Guru jarang
mempunyai waktu yang cukup untuk melatih dan mengembangkan kemampuan menulisnya.
Mengapa?
Salah satunya disebabkan oleh beban jam mengajar yang padat dan
tuntutan administrasi pelaksanaan tugas guru yang cukup banyak. Apalagi
berkaitan dengan administrasi sertifikasi guru.
2.Keterbatasan waktu
Kesibukan
mengajar setiap hari, menyiapkan segala perangkat adminstrasi mengajar, dan
lain sebaginya, guru kurang memiliki waktu untuk menulis karya ilmiah sebagai
kegiatan pengembangan profesi.
Dalam praktiknya, menulis karya ilmiah itu memerlukan
waktu yang cukup. Kenapa tidak?
3.Hambatan lainnya
Yang tergolong hambatan lainnya adalah kemalasan menulis, kesibukan mengurus rumah tangga, aktivitas lain yang berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan, kegiatan atau hobi lain dan lain sebagainya.
Melakukan
kegiatan penelitian tindakan kelas (PTK), misalnya.
Kegiatan ini memiliki prosedur panjang dan berkesinambungan.
Setelah prosedur
itu selesai dilaksanakan, guru harus membuat laporan menjadi sebuah makalah.
Baca juga : 5 Manfaat Menulis Kreatif Bagi Guru
Semua itu memerlukan waktu yang tidak singkat. Atau, guru akan mengambil jalan
pintas untuk menghasilkan sebuah karya tulis ilmiah untuk kenaikan pangkatnya? Allahualam
bissowaab…***