Hambatan Menulis Bagi Guru

Hambatan menulis bagi guru – Aturan kenaikan pangkat dan angka kreditnya mengharuskan para pendidik untuk melakukan unsur kegiatan pengembangan profesi. Hal ini akan menimbulkan masalah bagi guru yang tidak sempat melakukannya. Bermasalah dalam kenaikan pangkat. Bisa jadi pangkat guru akan mentok pada tingkat tertentu.

Banyak guru menganggap bahwa kegiatan pengembangan profesi identik dengan kegiatan tulis menulis.

Tentu saja hal ini keliru. Unsur pengembangan profesi guru tidak hanya menulis karya ilmiah. Masih banyak kegiatan lain yang dapat dilakukan oleh guru. 
Baca : Kegiatan Pengembangan Profesi Guru
Misalnya, membuat diktat pelajaran, merekayasa atau membuat alat peraga pelajaran, menemukan karya tepat guna di bidang seni, sosial dan lain sebaginya.

Pendek kata, semua kegiatan atau karya bersifat inovasi dalam bidang pendidikan.

Menulis karya ilmiah di bidang pendidikan dan kebudayaan. Diakui sebagai kegiatan yang cukup berat.

Guru mengalami berbagai hambatan untuk melakukan kegiatan yang satu ini. Ada 2 hambatan utama bagi guru dalam menulis:

1.Kemampuan menulis

Pada dasarnya semua guru bisa menulis, termasuk menulis kreatif. Akan tetapi kemampuan menulis itu jarang diasah sehingga menjadi tumpul.

Guru jarang mempunyai waktu yang cukup untuk melatih dan mengembangkan kemampuan menulisnya. Mengapa? 

Salah satunya disebabkan oleh beban jam mengajar yang padat dan tuntutan administrasi pelaksanaan tugas guru yang cukup banyak. Apalagi berkaitan dengan administrasi sertifikasi guru.

2.Keterbatasan waktu

Kesibukan mengajar setiap hari, menyiapkan segala perangkat adminstrasi mengajar, dan lain sebaginya, guru kurang memiliki waktu untuk menulis karya ilmiah sebagai kegiatan pengembangan profesi.

Dalam praktiknya, menulis karya ilmiah itu memerlukan waktu yang cukup. Kenapa tidak?

3.Hambatan lainnya

Yang tergolong hambatan lainnya adalah kemalasan menulis, kesibukan mengurus rumah tangga, aktivitas lain yang berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan, kegiatan atau hobi lain dan lain sebagainya.

Melakukan kegiatan penelitian tindakan kelas (PTK), misalnya. Kegiatan ini memiliki prosedur panjang dan berkesinambungan.

Setelah prosedur itu selesai dilaksanakan, guru harus membuat laporan menjadi sebuah makalah. 
Baca juga : 5 Manfaat Menulis Kreatif Bagi Guru
Semua itu memerlukan waktu yang tidak singkat. Atau, guru akan mengambil jalan pintas untuk menghasilkan sebuah karya tulis ilmiah untuk kenaikan pangkatnya? Allahualam bissowaab…***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel