Pakaian Seragam Anak Sekolah

Pakaian seragam anak sekolah  Sekitar tahun 70-an, seragam harian anak sekolah berwarna putih. Baju putih dengan stelan celana/rok juga berwarnah putih. Di antara pengunjung, mungkin masih ingat ketika bersekolah di tahun 70-an.

Anak sekolah harus berhati-hati menjaga seragamnya. Seragam berwarna putih mudah sekali menjadi kotor. Kotor oleh debu atau tanah. Bisa juga baju seragam menjadi rusak dikenai getah tumbuh-tumbuhan.

Perkembangan dalam dunia pendidikan juga berpengaruh terhadap pemakaian seragam sekolah anak. Bahkan sudah ada aturan penggunaan seragam oleh pemerintah untuk tingkat sekolah dasar sampai sekolah menengah atas. 

Orang jadi bisa membedakan mana yang anak sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan mana pula anak sekolah menengah atas. Misalnya, seragam anak SD putih-merah. Untuk SMP putih biru dan SMA putih-abu-abu. Seragam ini dipakai empat atau lima hari dalam seminggu.

Dari segi identitas sekolah, baju seragam juga memakai simbol masing-masing sekolah. Dengan demikian seseorang dapat menentukan asal sekolah siswa. 

Namun pada akhirnya, setiap sekolah menerapkan pemakaian seragam harian khusus selain dari seragam wajib. Misalnya pada hari tertentu memakai baju batik, baju muslim dan lain sebagainya. 

Baju seragam biasa hanya dipakai selama tiga atau empat hari saja dalam seminggu. Jangan heran jika anak sekolah sekarang harus memiliki seragam sekian stel.

Aturan penggunaan pakaian seragam di sekolah telah membuat biaya pendidikan anak meningkat tajam. Dengan berbagai alasan, pihak sekolah memutuskan untuk membeli pakaian seragam khusus yang dipakai pada hari-hari tertentu. 

Bukan rahasia lagi jika pengunjung mempunyai beberapa orang anak pada usia sekolah.

Tahun pelajaran baru sudah menunggu di depan gerbang. Ini diawali dengan prosesi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

Barangkali sekadar mengingat-ingat, sudah semestinya para orang tua untuk bersiap diri sejak dini menghadapi proses tahunan tersebut.***