Review 3 Jenis Metode Pembelajaran
Mei 18, 2015
Review 3 jenis metode
pembelajaran – Banyak jenis metode pembelajaran
dalam teknologi pendidikan di Indonesia. Namun tidak semua jenis metode dapat
dipakai oleh guru dalam melaksanakan proses belajar dan mengajar (PBM). Oleh
sebab itu guru memiliki pertimbangan dan alasan memilih suatu metode yang akan
digunakan.
Ilustrasi gambar (Matrapendidikan.id)
Di antaranya adalah karakteristik materi pelajaran, ketersediaan sarana penunjang, alokasi waktu pembelajaran, dan lain sebagainya.
Meskipun demikian, metode apapun yang dipilih melalui pertimbangan tersebut, tetap
memiliki kekurangan di samping kelebihannya.
Salah
satu cara menyeimbangkan kekurangan dan kelebihan metode pembelajaran adalah
menggabungkan metode itu dalam satu pembelajaran.
Inilah yang dikenal dengan
multi-metode dalam pembelajaran.
Multi-metode digunakan secara bervariasi agar
tidak menimbulkan kebosanan belajar pada siswa.
Berikut
adalah review terhadap 3 jenis metode pembelajaran yang lazim digunakan oleh
guru:
1.Metode ceramah
Metode
ini paling populer di kalangan guru. Paling praktis dan mudah digunakan oleh guru.
Syaratnya, guru harus menguasai teknik berceramah
dan menguasai materi pelajaran.
Namun demikian kelemahannya tetap ada dimana
kadar keaktifan guru lebih tinggi dari siswa.
2.Metode Tanya jawab
Metode
tanya jawab dapat meningkatkan kadar keaktifan siswa dalam belajar. Tanya jawab
dalam pembelajaran berlangsung dua arah antara guru dengan murid. Guru
memberikan pertanyaan siswa menjawab atau sebaliknya.
Kekurangannya adalah
sering tersendat komunikasi antara guru dan siswa. Hal ini disebabkan rendahnya
kemampuan bertanya yang dimiliki guru atau siswa.
3.Metode diskusi
Metode
ini bersifat pertukaran informasi antar sesama siswa dalam membahas suatu
materi pelajaran.
Oleh sebab itu diskusi dalam hal ini diharapkan tidak
mengarah pada debat, perang mulut atau saling beradu argumentasi.
Dalam diskusi
setiap peserta harus memberikan masukan, pertanyaan dan kritikan yang
membangun. Ini bertujuan untuk memperoleh kesimpulan umum dari tema pelajaran
yang didiskusikan.
Keterbatasan
metode ini masih berkaitan dengan kemampuan siswa untuk menjalankan diskusi.
Baik kemampuan memberikan masukan, pertanyaan maupun kritik yang membangun.***