Benarkah Stres Meningkatkan Nafsu Makan
Juni 12, 2015
Benarkah stres meningkatkan nafsu makan? - Pernahkah Anda pernah
merasa, ketika mengalami stres dapat meningkatkan nafsu makan?Kalau pernah, mengapa demikian? Ini adalah pertanyaan penting yang mungkin ditanyakan tentang nafsu makan meningkat
ketika mengalami stres.
Seperti diketahui dalam materi pelajaran biologi di sekolah, tubuh manusia memproduksi berbagai macam hormon yang memiliki fungsi masing-masing.
Salah satu hormon yang secara langsung terkait dengan nafsu makan seseorang adalah hormon leptin.
Hormon ini berfungsi untuk mengendalikan nafsu makan seseorang. Selain itu, leptin juga berfungsi untuk sinyal kenyang saat makan.
Anjuran bagi seseorang untuk makan sebelum lapar dan berhenti makan sebelum kenyang, sebenarnya berkaitan dengan fungsi kontrol proses adalah leptin.
Hormon ini dapat melaksanakan fungsinya dalam kondisi mental seseorang dalam keadaan normal.
Dalam kondisi psikologis normal, hormon
leptin mampu menggugah
selera makan. Jika telah kenyang akan dikirim sinyal kenyang tersebut ke otak.
Namun dalam kondisi tertentu, seperti ketika mengalami stres
berat.
Rasa lapar dan ingin makan makan,
terutama makan
yang manis akan menyerang Anda.
Seperti diketahui
juga, makanan yang
manis mengandung zat gula.
Otak memerintahkan tubuh untuk meningkatkan
penyimpanan energi pada tegangan yang lebih tinggi.
Salah satunya adalah dengan
mengkonsumsi makanan dengan kadar gula tinggi.
Di sinilah
terjadinya kontroversi
antara fungsi hormon leptin dengan fungsi hormon insulin.
Asupan gula yang tinggi akan menyebabkan
lonjakan insulin dalam darah.
Ini situasi yang tidak menguntungkan bagi tubuh
seseorang.
Pada saat ini mengaktifkan leptin sinyal kenyang ke otak. Sinyal
otomatis akan diblokir oleh hormon insulin yang mendorong tubuh untuk menjaga
selera untuk makan.
Produksi leptin berkurang sehingga mengurangi kemampuannya untuk mengirim
sinyal kenyang ke otak.***